Dr Sumy Tegaskan KASUS SUBANG Tak Butuh Pengakuan, Tapi Kenapa Belum Terungkap? Ternyata Penyebabnya Ini...

- 4 Mei 2022, 20:33 WIB
 Ahli forensik Mabes Polri Kombes Pol  dr Sumy Hastry saat melakukan peribincangan kasus Subang dengan Youtuber Denny Darko beberapa waktu lalu.
Ahli forensik Mabes Polri Kombes Pol dr Sumy Hastry saat melakukan peribincangan kasus Subang dengan Youtuber Denny Darko beberapa waktu lalu. /Tangkapan layar Youtube Deny Darko/

DESKJABAR - Ahli forensik Mabes Polri dr. Sumy Hastry pernah mengatakan, untuk menangkap pelaku kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang dikenal dengan Kasus Subang, sebenarnya sudah tak butuh pengakuan lagi.

Tapi kenapa sejak kasus Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel itu terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu, hingga kini  Polisi belum juga bisa menangkap pelaku dan dalangnya?

Sebagaima diberitakan, pada sebuah perbincangan membahas kasus Subang dengan Denny Darko dan YouTuber Anjas di Tahiland beberapa waktu lalu, dr. Sumy Hastry yang terlibat dalam otopsi kedua kasus Subang, telah menemukan beberapa bukti penting.

Baca Juga: KASUS SUBANG SEGERA DIUMUMKAN, Yosef Tiba-tiba Murka Karena Dituding Danu Soal Ini...

Bukti penting tersebut dikatakan oleh dr. Sumy Hastry, antara lain sidik jari dan puntung roko dari beberapa orang yang didapatkannya dari sejumlah tempat di TKP kasus Subang.

Saat melakukan penyelidikan kasus Subang bersama tim, dr. Sumy Hastry juga mengungkapkan jika mobil Alphard tempat ditemukannya jenazah korban di dalam bagasi dalam kondisi basah.

"Jasad kedua korban juga telah dimandikan oleh pelaku sebelum akhirnya ditaruh di dalam bagasi mobil Alphard", kata dr. Sumy Hastry.

Kuat dugaan, pelaku kasus Subang mencuci mobil dan memandikan kedua jenazah Tuti dan Amel sebelum dimasukkan ke bagasi adalah dalam upaya untuk menghilangkan jejak dan barang bukti.

Meski begitu lanjut dr. Sumy Hastry, ia bersama tim penyidik dan tim inafis saat itu berhasil menemukan dan mengumpulkan beragam sidik jari dari sejumlah lokasi TKP kasus Subang.

"Sidik jari tersebut didapat dari tembok yang kering, pintu masuk, pintu keluar, dan juga di mobil", kata dr. Sumy Hastry.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Liga Champions, Live Score dan Prediksi Semifinal Leg 2 Manchester City Vs Real Madrid

Atas dasar fakta penemuan dari otopsi kedua itu pulalah, dalam YouTube Denny Darko yang diunggah 27 November 2021 lalu ahli forensik dr. Sumy Hastry mengatakan, kasus Subang 100 persen akan terungkap.

"Yang perlu ditandaskan di sini adalah tidak diperlukan adanya pengakuan dari tersangka, karena sudah cukup bukti dari tes DNA," kata dr Sumy Hastry.

Tidak perlu adanya pengakuan untuk menentukan tersangka kasus Subang karena alat bukti sudah cukup, kata dr Sumy Hastry  didukung oleh data-data hasil penyelidikan serta penyidikan, sehingga hasilnya bersifat ilmiah.

"Tidak mungkin bisa dibohongi, karena ini sudah dibuktikan secara ilmiah. Jadi kesimpulannya tidak akan ada kejahatan yang sempurna," ujarnya.

Mengenai lambatnya kinerja kepolisian, menurut dr. Sumy Hastry, bukan berarti polisi kalah oleh pelaku kasus Subang. Namun, itu karena penyidik bekerja sangat hati-hati.

Penyebab lambat terungkap

Meski dr Sumy Hastry mengatakan bahwa untuk menangkap pelaku kaus Subang tidak lagi diperlukan pengakuan karena sudah ada bukti ilmiah.

Tapi kenapa penyelidikan kasus Subang yang hingga kini sudah memasuki bulan kesembilan belum terungkap juga?.

Padahal sejauh ini penyidik Polda Jabar sudah memeriksa 121 saksi dan mengamankan 216 barang bukti yang ditemukan di 10 TKP kasus Subang.

Wahyu Seno seorang analisis kasus Subang dalam kanal YouTube miliknya Wahyu sEno yang diunggah 20 April 2022 mengungkapkan kesulitan polisi itu ternyata karena adanya strategi licik (atau kecerdikan?) dari pelaku kasus Subang.

Baca Juga: SEA GAMES 2022: Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 Vs Vietnam, Daftar Pemain dan Jadwal Pertandingan

Wahyu Seno menjelaskan,  barang bukti yang ditemukan oleh penyidik tersebut sepertinya bukanlah alat bukti utama dalam kasus Subang.

Ada kemungkinan pelaku kasus Subang sengaja meletakkan barang bukti yang kini telah diamankan  untuk mengelabui tim penyidik.

Alat bukti kuat sendiri yang bisa mengarah ke pelaku, kata Wahyu Seno kemungkinan sudah dibawa oleh pelaku.

Tidak ditinggalkan di TKP tapi disimpan di satu tempat, dibuang atau bahkan mungkin sudah dimusnahkan oleh pelaku sendiri.

“Pelaku kemungkinan sudah mengetahui bahwa nantinya dalam penyelidikan kasus Subang ini akan melibatkan tim K9 (anjing pelacak)”, tutur Wahyu Seno.

Terkait kasus Subang, sebenarnya sudah dua kali Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana menjanjikan, tragedi berdarah ini akan terungkap.

Pertama di akhir tahun 2021 Kapolda mengatakan akan mengumumkan siapa pelaku dan dalang kasus Subang pada awal tahun 2022.

Namun awal tahun 2022 sudah lewat, apa yang dikatakan Kapolda tidak terwujud. Kasus Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu itu masih menjadi misteri.

Kedua di bulan Maret 2022, Kapolda Jabar Suntana kembali mengatakan bahwa kasus Subang akan terungkap sebagai kado bulan puasa.

Lagi-lagi, puasa sudah lewat dan lebaran Idul Fitri sudah berlalu, apa yang dikatakan Kapolda Jabar Suntana  tak kunjung terwujud. misteri kasus Subang belum juga terpecahkan.

Benarkah apa yang diprediksikan Wahyu Seno? Tentu hal itu bagian penyidik kepolisian yang akan membuktikannya. Kita tunggu saja hasil penyelidikannya.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Youtube Deny Darko YouTube Wahyu sEno Dok. DeskJabar.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x