"Kalau dikatakan Polda (Jabar) sudah mengarah ke nama-nama tersangka maka nama itu dalam pengawasan kepolisian," kata dia.
"Pengawasan tidak hanya cukup dari jauh, tetapi juga dari dekat," ujarnya menambahkan.
Lalu, siapakah seseorang atau mungkin beberapa orang yang sedang diawasi dan dibidik itu? Entahlah, hanya kepolisian yang paham.
Apakah mungkin salah satunya saksi-saksi yang diperiksa penyidik yang berjumlah lebih dari 100 an orang itu?
Ataukah mungkin, saksi yang disebut-sebut sebagai orang dekat dari korban?
Bisa saja mereka yang dibidik itu, A, B, C dan D, yang satu sama lain sudah sama-sama mengenal, atau bahkan mungkin mereka juga dijadikan sebagai saksi yang mempunyai hubungan darah dengan kedua korban itu, antara lain : ada Yosef, Yoris, Danu, Mimin dan yang lainnya.
"Tidak menutup kemungkinan, saksi-saksi yang sekarang diperiksa ada dalam pengawasan melekat seorang petugas (intelijen kepolisian)," tegasnya.
Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana beberapa waktu lalu menegaskan, pelaku dan juga dalangnya akan diungkap tanpa kecuali.
Sejauh ini, kata Suntana, hasil penyelidikan yang dilakukan Direktorat Reserse kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar telah mengarah kepada tersangka.
Suntana menyebut pengungkapan kasus ini akan diumumkan sebelum memasuki bulan Ramadhan dan diharapkan menjadi kado puasa.