DESKJABAR - Membahas kasus Subang memang belum ada ujungnya karena sejak kejadian pada tanggal 18 Agustus 2021, hingga kini belum juga terungkap siapa pelakunya.
Hal ini membuat pemerhati hukum dan pakar hukum DR Musa Darwin Pane merasa heran kenapa polisi begitu kesulitan untuk mengungkap kasus pembunuhan Subang ini.
Padahal menurut Musa Darwin Pane dengan segala potensi yang ada di Polda Jabar, alat alat canggih belum juga dibantu oleh tim Mabes Polri tapi kasus Subang ini teryata belum juga bisa diungkap.
Musa Darwin Pane pun mengaku heran dengan lamanya kasus pembunuhan Subang ini untuk diungkap siapa pelakunya.
Dalam upaya mengungkap kasus pembunuhan Subang, hingga saat ini polisi telah memeriksa 121 saksi. Memiliki 216 barang bukti, dan memeriksa di 10 tempat kejadian perkara (TKP).
"Sudah canggih alat alat di Polda Jabar, begitu juga SDM nya sangat mumpuni dan begitu terlatih untuk mengungkap semua kasus kejahatan di wilayah Jawa Barat, namun khusus yang ini masih belum terungkap," ujar Musa kepada DeskJabar.com, Jumat 15 April 2022 petang.
Baca Juga: Mencium Pasangan dan Berenang Bikin Puasa Batal, Benarkah? Begini Jawaban Ustadz Aam Amirudin
Menurut Musa seharusnya kasus Subang ini sudah bisa terungkap dengan memakan waktu yang tidak terlalu lama.
"Seharusnya memang pelakunya sudah terungkap tidak lama setelah kasus pembunuhan terjadi, namun inilah faktanya hingga hampir 9 bulan kasusnya tidak juga kunjung terungkap," ujar Musa Darwin Pane.
Dikatakan Musa, k alau saja kasus Subang ini benar benar tidak terungkap maka ini akan membuat ketakutan bagi warga Subang.
"Bahaya, ini akan menjadi trauma bagi warga Subang dan memunculkan bagi warga Subang karena kasus pembunuhan tidak dapat ditangkap pelakunya," ujar Musa Darwin Pane.
Musa Darwin Pane sudah mengikuti kasus Subang sejak awal kejadian mengingat salah satu korban yaitu Amalia Mustika Ratu atau bisa dipanggil Amel adalah alumni mahasiswa Unikom Bandung dimana tempat DR Musa Darwin Pane mengajar.
Dia sudah lulus dan otomatis menjadi alumni Unikom. "Ya kami pernah bersama di kampus Unikom jadi bagaimanapun Amel itu adalah pernah menjadi keluarga kami di Unikom dan tentu saja ini besar harapan kami untuk segera terungkap," ujarnya.***