Network
Akibatnya, anak-anak Ciseuti Subang yang biasa menjalankan ronda dan membangunkan warga sahur sekarang tak berani melewati rumah TKP kasus Subang, yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu (Amel).
“Warga sekitar TKP mengeluhkan, karena anak-anak ronda yang suka membangunkan sahur tidak lagi melewati rumah mereka,” tutur Dede.
Selain itu, kegiatan usaha warga di sekitar rumah TKP kasus Subang ini ikut terdampak.
“Biasanya mereka kalau buka warung mulai sekitar jam 5 subuh dan tutup jam 8 malam, sekarang buka jam 6 paling tidak jam 6.30, dan tutup sekitar jam 17.30 sore,” papar Dede.
Baca Juga: Cara Cegah dan Sembuh dari Omicron, Cukup dengan Singkong Rebus, dr Zaidul Akbar Menjelaskan
Dede yang juga sebagai ketua RT, berharap agar polisi secepatnya bisa mengungkap siapa pelaku di kasus Subang ini agar warga Ciseuti, khususnya warga di sekitar TKP pembunuhan, bisa hidup tenang.
Sekedar mengingatkan kembali, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu alias Amel (23).
Jasad Tuti dan Amel ditemukan sudah tak bernyawa di dalam bagasi mobil Toyota Alphard milik korban yang diparkir di halaman rumahnya di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak. Subang, Jawa Barat, Rabu 18 Agustus 2021. ***
