Network
DESKJABAR - Dalam perkembangan kasus Subang terbaru, Yosep mengaku bingung kenapa Wahyu yang merupakan mantan karyawannya takut kepadanya, memang ada apa? padahal Yosep sudah siap berani melakukan ini sebagai bukti dirinya tak terlibat.
Di kasus pembunuhan Subang ini, Yosep dan Wahyu sama sama bertindak sebagai saksi, dan keduanya sudah dipanggil oleh polisi untuk dimintai keterangannya.
Namun dalam kesehariannya sebelum kasus Subang terjadi, Wahyu merupakan kepala sekolah SMK yang berada di bawah yayasan milik Yosep, sehingga keduanya sudah saling mengenal.
Sejak terjadinya kasus pembunuhan Subang, hubungan Yosep dengan Wahyu menjadi merenggang bahkan Yosep merasa heran seolah Wahyu seperti merasa takut kepadanya.
Seorang wanita dari YouTube Koin Seribu 77, pada Sabtu, 9 April 2022 malam, memunculkan rekaman suara wawancara dengan Yosep yang merupakan suami sekaligus ayah dari korban Tuti dan Amel tewas dalam kejadian kasus pembunuhan di Subang.
Sebelumnya, Yosep mengatakan, bahwa Wahyu dan 3 rekan lainnya seolah seperti merasa takut kepadanya. Namun Yosep juga mengatakan, yang seharusnya merasa takut adalah dirinya.
Kali ini ditanya oleh wanita itu, mengapa Wahyu mesti takut kepada Yosep ? Dijawab Yosep, dirinya malah lebih bingung. “Kenapa Wahyu harus takut dengan saya ?”
Yosep mengatakan, Wahyu yang bertindak sebagai kepala sekolah dalam lembaga yayasan yang dikelolanya, seharusnya menyelesaikan atas segala apa yang menjadi pertanggungjawabannya.
“Atas adanya kejadian ini, pokoknya Pak Wahyu, terlibat atau tidak terlibat, harus punya rasa tanggungjawab dahulu,” ujar Yosep.
Kemudian Yosep juga mengatakan, “Kalau sudah ada penetapan siapa pun, baru, ‘kan itu yang menjadi tanda tanya saya, kenapa harus takut kepada saya ? Itu yang membingungkan,” ujar Yosep.
Berani disumpah
Karena banyak tuduhan dalam kasus Subang sebagai pembunuh Tuti dan Amel, Yosef berani disumpah Al Quran ketika diminta oleh Rohman Hidayat sebagai Kuasa Hukumnya.
Sebagai orang yang pertama kali mengetahui ada kasus Subang pembunuhan ibu dan anak yaitu Tuti dan Amel, Yosef jelas menjadi sasaran tebak sebagai terduga pelaku, apalagi polisi di awal kejadian sempat menyebut pelaku orang dalam.
Baca Juga: PEMBUNUH Ibu dan Anak di Subang Berpencar di Lahan Belakang TKP, Satu Orang Bawa HP Amel
Tuduhan ini jelas membuat Yosef merasa tidak nyaman, apalagi dia telah kehilangan istri yaitu Tuti dan Amel sebagai anak yang menjadi korban kasus pembunuhan Subang.
Dalam suatu kesempatan Rohman Hidayat meminta Yosef melakukan sumpah dengan Al-Quran di sebuah mushola di SPBU Jalancagak Subang, sebagai bukti bahwa dirinyaa tidak terlibat dalam kasus pembunuhan ibu dan anak Subang ini.
Tanpa diduga ajakan Rohman Hidayat ternyata langsung ditanggapi oleh Yosef dengan kesediannya untuk di sumpah Al-Quran.
“Hayu, kata Yosef," ujar Rohman menirukan ucapan klienya.
"Ajakan sumpah dengan Al-Quran tersebut bukan untuk pembelaan tetapi untuk meyakinkan diri saya, jangan sampai dia melakukan saya malah membelanya. Jadi kebawa dosa,” tutur Rohman Hidayat.
Baca Juga: Marquez King of COTA Raih Kualifikasi Terburuk, Martin Klaim Pole GP Amerika Serikat, Link Live Streaming
Rohman Hidayat mengatakan bahwa permintaan kepada Yosef untuk disumpah dengan Al-Quran tersebut untuk meyakinkan bahwa dia membela klien yang tidak bersalah dalam kasus pembunuhan di Subang tersebut.
Bahkan, menurut Rohman, Yosef dengan menangis menyatakan sumpah kalau dia tidak melakukan pembunuhuan terhadap Tuti dan Amel.
“Saya tidak melakukan itu. Kalau saya melakukan, jangan beri saya umur panjang. Kalau saya melakukannya, jangan terima segala amal yang selama ini sudah saya lakukan,” papar Rohman menirukan ucapan kliennya.
"Itu kata Yosef yang membuat saya merasa yakin bahwa klien saya tidak bersalah,” papar Rohman menirukan ucapan kliennya," ucapnya menambahkan.
Keyakinan Rohman Hidayat muncul setelah kliennya siap disumpah dengan Al-Quran, dia dengan tegas mengatakan bukan pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang dan siap dicabut nyawanya saat itu juga.
Itulah yang membuat Rohman Hidayat merasa yakin bahwa kliennya tidak bersalah, apalagi kalau bukti-bukti menunjukkan bahwa alibinya memang kuat saat kejadian tidak berada di TKP.
Fakta ini pernah diceritakan Rohman Hidayat saat diwawancara tim DeskJabar.com pada 20 September 2021.***
