Network
Kemudian kursus DNA di Malaysia 2007 dan kursus identifikasi luka ledakan di partos Tralia 2011.
Perempuan kelahiran 23 Agustus tahun 1970 juga pernah mengikuti sejumlah pertemuan ahli forensik dunia.
Baca Juga: Longsor Menyapu Kuburan di Majalengka, Penghuni Rumah Ketakutan Melihat Banyak Mayat Berserakan
"Ini diperlukan ketelitian yang tinggi dan kesabaran dalam menentukan akurasi identitas jenazah," kata Silvi Hong menirukan kembali ucapan Sumy Hastry.
Ditambahkan, dirinya lebih memilih tidak mengidentifikasi jenazah dibandingkan melakukan identifikasi yang salah.
Sumy menyebutkan, ucap Silvi Hong di kanal YouTubenya itu, kendala tim Devi Indonesia terletak pada keinginan pihak keluarga atau pemerintah untuk segera mengetahui hasil identifikasi dalam waktu singkat.
"Dugaan mereka terhadap kami mempersulit nya. Padahal semua itu membutuhkan proses agar hasil identifikasi dapat dipertanggungjawabkan," tutur Silvi Hong saat menirukannya kembali ucapan itu.***
