AKHIR KISAH KASUS PEMBUNUHAN SUBANG? Rohman Menyiapkan Data Untuk SOMASI MEDIA Sosial yang Membuat BERITA HOAX

- 1 April 2022, 13:35 WIB
Rohman Hidayat, kasus pembunuhan Subang, Beberapa pengguna media sosial kemungkinan akan disomasi / DeskJabar.com/Samuel Lantu/
Rohman Hidayat, kasus pembunuhan Subang, Beberapa pengguna media sosial kemungkinan akan disomasi / DeskJabar.com/Samuel Lantu/ /

 

DESKJABAR – Hari ini, kasus pembunuhan Subang harus sudah diungkap oleh pihak kepolisian mengingat beberapa waktu yang lalu polisi mengatakan jika sebelum puasa kasusnya akan segera dirilis.

Hingga saat ini kasus pembunuhan Subang bisa dibilang ada di jilid dua setelah jilid pertama ditandai dengan janji polisi yang akan mengungkap di awal tahun 2022.

Kasus pembunuhan Subang nyatanya tidak terungkap di awal tahun 2022 dan polisi kembali memberikan janji akan merilis pelakunya sebelum puasa.

Baca Juga: AWAS SALAH, Tata Cara Ziarah Kubur Sebelum Puasa Ramadhan, Ini Ajaran Menurut Ustad Abdul Somad

Jika kasus pembunuhan Subang sampai memasuki puasa Ramadhan 1443 H masih belum mendapatkan rilisan, bisa jadi kasusnya masuk ke jilid ketiga.

Mengenai kasus pembunuhan Subang ini DeskJabar pada 31 Maret 2022 kemarin telah mendapatkan informasi baru langsung dari kuasa hukum dari Yosef dan Yoris, Rohman Hidayat.

Ada salah satu poin dalam wawancara tersebut yang menjadi perhatian kami sebagai awak media, yaitu mengenai kekecewaan pihak Yosef dan Yoris tentang pemberitaan yang dilakukan oleh media sosial.

Menurut Rohman, kliennya sangat menyayangkan dengan apa yang telah diberitakan oleh media sosial yang banyak menyudutkan mereka.

Baca Juga: PENENTUAN AWAL PUASA RAMADHAN 1443 H Berdasarkan Dalil, WUJUDUL HILAL dan ILMU HISAB, Tanggal 2 atau 3 APRIL?

Rohman menyatakan jika apa yang diberitakan sebagian pihak di media sosial jauh dari yang dikatakan berita, namun lebih tepatnya hoax.

Menurutnya mereka hanya membuat berita berdasarkan data dari video yang mereka dapatkan lalu mereka menganalisanya sendiri, menyimpulkan sendiri tanpa ada konfirmasi kepada pihak terkait.

Rohman menyatakan jika perbuatan mereka itu hanya memperumit dan membuat banyak fitnah di masyarakat luas.

“Belum lagi kan saya menyayangkan, bukan media online yang saya sayangkan, tapi media sosial yang membuat beritanya terlalu...., saya pikir itu bukan berita, kebanyakan hoax,” kata Rohman menyayangkan.

“Mereka membuat dengan data yang ada dengan video yang ada, mereka menganalisa sendiri, membuat kesimpulan sendiri, itu yang membikin tambah rumit,” tegasnya.

Baca Juga: Klaim Bocoran Kode Redeem FF Jumat 1 April 2022, Terbaru, 1 Menit yang Lalu, Gratis Cosmic Bundle, Dll, Garena

Saat Rohman ditanya mengenai kelanjutan sikap terhadap pihak yang membuat berita hoax, ternyata dirinya sudah mengumpulkan data-data yang diperlukan jika suatu waktu diperlukan untuk melakukan somasi.

“Ya kita lihat lah, saya sudah menginventarisir beberapa channel YouTube yang tendensius, yang menuduh, itu saya simpan, itu sudah saya download,” terang Rohman.

“Jadi setiap ada konten YouTube yang isinya tidak jelas menuduh subyektif, pak Yosef dan Yoris selalu mengirim kepada saya linknya,” lanjut Rohman.

“Saya sarankan untuk mendownload, nanti jika suatu saat kita perlukan untuk melaporkan mereka kita sudah ada bukti,” pungkasnya.

Media adalah garda terdepan dalam pemberitaan. Tersimpan harapan dan kepercayaan besar di pundak mereka.***

 

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah