"Feeling saya kasus Subang ini tidak mungkin bisa maju. (Alasannya) bukti sudah berantakan", kata Profesor Adrianus Meliala, Jumat 25 Maret 2022.
Adrianus Meliala meyakini, jika kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini akan jalan di tempat.
"Yang paling ingin kasus Subang ini maju ya kepolisian kan. Lha kalau mereka sendiri tidak berani mengajukan ke kejaksaan, artinya apa?," kata Adrianus Meliala.
Meski 119 orang saksi sudah diperiksa, 200 barang bukti sudah diamankan serta keyakinan Polda Jabar bisa mengungkap misteri kasus pembunuh ibu dan anak di Subang sebelum puasa Ramadhan 2022, Adrianus tetap tidak yakin kasus Subang ini akan cepat terungkap.
Baca Juga: RUMAH TUSUK SATE, Benarkah Tempat Kumpul Jin Jahat , Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan
Hal senada dikatakan Profesor Muradi yang merupakan guru besar FISIP Unpad, melalui Youtube Lintas Informasi dalam videonya yang berjudul: 'KASUS SUBANG BERAKHIR! TERTANGKAPNYA PELAKU MENGAKHIRI SEMUA!' publish 28 Maret 2022.
Profesor Muradi malah menyarankan kepada Polda Jabar jangan memaksakan diri mengungkap pelaku dan dalang kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, jika barang buktinya belum kuat.
"Sebaiknya jika barang buktinya kurang, penyidik jangan memaksakan diri. Tunda dulu, lebih baik terlambat ketimbang nanti ada masalah," kata Muradi.
Sebab, lanjut Muradi, jika Polda Jabar salah menetapkan tersangka karena barang buktinya tidak kuat, nantinya akan berimbas kepada Polda Jabar sendiri.
Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Orang yang Akan Dijadikan Tumbal Pesugihan, Salah Satunya Linglung