“Dia akan lakukan sedemikian rupa menutup muka, untuk menghindari sehelai rambut jatuh yang bisa jadi jejak pelaku,” paparnya menambahkan.
Ditambahkan, pelaku profesional tidak perlu memandikan jasad korban. Seorang profesional tak akan mengambil waktu hanya untuk memandikan jasad korban.
“Asumsi saya ini dilakukan oleh orang yang panik, sehingga dia menceburkan jasad ke bak mandi,” ujarnya.
Sautu krjaan krn kepanikan untuk hilangkan jejak sidik jari. Itu instruksi dr sang pelingdung.
Sedangkan ember biru, menurut dia, pada saat pemindahan jasad kedua korban ke bagasi mobil Alphard, ada suatu keraguan.
Ada kemungkinan tadinya ada rencana membuang kedua jasad korban ke suatu tempat, namun akhirnya batal.
Keberaadaan ember biru di garasi dekat mobil Alphard dimaksudkan untuk membersihkan area dari jejak penyeretan jasad sebelum dimasukkan ke bagasi mobil Alphard.
Semoga saja kasus Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021 itu akan segere terungkap.
Apalagi sebelumnya Polda Jabar menyatakan mereka sudah memiliki alat bukti dan petunjuk.***