“Yang tidak mengerti, alat komunikasi apa yang dipakai untuk menyampaikan komandonya tersebut,” ungkap Fredy.
Hal lain yang menjadi alasan ada komando adalah di dalam rumah TKP menurut keterangan Yosef dan Danu yang sempat masuk ke TKP kasus Subang, kondisi acak-acakan.
Fredy menilai, kondisi acak-acakan tersebut memunculkan pertanyaan ada yang mereka cari apa itu berupa dokumen yang dibutuhkan, dan bukan uang Rp 30 juta yang dicari.
"Tapi kalau saya membaca seperti ada komando dan saya yakin ini bukan hanya 1 atau 2 orang pelakunya karena sangat rawan kalau dilakukan oleh satu atau dua orang. Pasti akan memperhatikan bila ada orang lain masuk dan mengetahuinya,” ujar Fredy.***