JELANG PENGUNGKAPAN Kasus Subang, Adakah Amel Bukan Sasaran Utama dan Motif Asmara, Ini Penjelasannya

- 4 Februari 2022, 18:09 WIB
Apakah Amel bukan sasaran utama di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang?
Apakah Amel bukan sasaran utama di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang? /YouTube/Ryzan Akaleza//

DESKJABAR – Hingga masuk ke bulan ke-6 kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang belum juga terungkap, netizen masih ramai dengan analisa-analisa kasus.

Analisa terbaru yang masih ramai di publik menjelang pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak adalah apakah Amel bukan sasaran utama?

Atau adakah motif asmara terkait Amel, karena berbagai hal lain kemudian dia menjadi korban dari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang mengegerkan tersebut.

Soal apakah almarhum dari pasnagan Yosef dan Tuti itu hanyalah korban ketidaksengajaan dan bukan sasaran utama, ataukah ada motis asmara atau konflik sosial dibalik kasus Subang ini jadi fokus analisa Anjas.

Baca Juga: TERTUNTUT HUKUMAN MATI Pemerkosa 13 Santriwati Minta Bebas Hukuman Mati, Alibi 'Ngurus dan Besarkan' Anak

Melalui kanal YouTube Anjas di Thailand dengan judul “AMEL BUKANLAH SASARAN UTAMA ?? yang tayang Jumat 4 Februari 2022, Anjas kembali mengeluarkan analisa terbarunya.

Menurut Anjas, jika almarhum Amel kemungkinan besar bukanlah sasaran utama atau Amel tak sengaja dihabisi di Kasus Subang tersebut, bisa saja jadi kemungkinan.

Namun, Anjas tidak sependapat kalau Amel adalah korban ketidaksengajaan sehingga dihabisi oleh pelaku di Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang karena yang menjadi sasaran utama sebenarnya almarhum Tuti Suhartini.

Alasan Anjas tidak speendapat kalau Amel jadi korban ketidaksengajaan di kasus Subang, karena fakta-fakta yang telah tersebar di media massa yang mendasarinya.

Salah satunya, menurut Anjas, ada 2 sampai 3 saksi yang melihat TKP pada 17 Agustus 2021 malam melihat ada 3 sosok wanita dan 2 laki-laki di halaman rumah TKP sekitar jam 12 malam.

Baca Juga: UPDATE GEMPA BUMI Terkini Hari Ini Bayah Banten 5.5 M, Daryono BMKG Jelaskan Penyebab dan Wilayah yang Terkena

“Mereka diduga kuat terlibat karena keberadaan mereka di TKP malam itu, berdekatan sekali denga kematian pertama,” ujar Anjas.

Dari situlah, menurut Anjas, kemungkinannya kecil sekali bahwa Amel bukan sasaran utama.

“Tentu keberadaan tamu 1 sosok wanita dan 2 laki-laki pada malam itu gak masuk akal kalau mereka hanya akan menghabisi ibu Tuti. Mereka tentu tidak akan membiarkan Amel hidup,” paparnya.

Kalau ada anggapan sasaran utamanya adalah Tuti, terkait dengan keberadaan kunci. Karena dari pengakuan suami almarhum, Yosef, biasanya almarhum istrinya itu suka meletakkan kunci di tempat-tempat tertentu.

Seperti diketahui, Yosef memiliki 2 rumah tangga dan satunya lagi dengan istri mudanya Mimin. Namun, Yosef sering bolak-balik ke TKP.

Tidak menutup kemungkinan bisa saja, namun melihat hasil olah TKP tidak ditemukan kerusakan di pintu dan jendela, bisa saja pelaku ada orang yang tahu keberadaan kunci rumah TKP.

Baca Juga: PERSIB TERKINI, Persib Bandung Siap Lawan Bhayangkara FC, Apa kabar Pemain yang Covid-19?

Tetapi, menurut Anjas, dengan adanya saksi yang melihat ada tamu 2 laki-laki dan 1 wanita di tanggal 17 Agustus 2021 sekitar jam 12 malam, makan soal kunci itu jadi terbantahkan.

Kalau pun target utama hanya Tuti, tentu pelaku sudah tahu bahwa pada malam kejadian adalah hari libur 17 Agustusan dan PPKM yang tentu mereka akan tahu Amel juga ada di TKP.

Adakah motif asmara

Adakah kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terkait motif hubungan sosial?

Menurut kriminolog Unpad Yesmil Anwar, motif kasus pembunhan biasanya adalah ekonomi, kekuasaan, dan hubungan sosial.

Hubungan sosial, menurut Anjas bisa memiliki arti luas termasuk soal asmara. Apalagi jika dilihat dari foto sketsa terduga kasus Subang yang dirilis Polda Jabar dimana DPO tersebut berusia 30 tahun masih muda.

Baca Juga: BMKG, Gempa BANTEN Magnitudo 5,5 Guncang Bayah, Tidak Berpotensi Tsunami

Apakah tipikal ini terkait dengan motif asmara?

Namun, untuk sampai ke sana, menurut Anjas terlebih dahulu harus melalui fakta-fakta yang ditemukan. Dari jejak digital belum ada keterangan yang merujuk ke sana.

Demikian pula terkait soal motif ekonomi dibalik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, balum ada fakta-fakta yang mengarah kepada motif tersebut.

Publik sendiri berharap jika bukan di Januari 2022, Polda Jabar akan bisa mengungkap pelaku kasus Subang tersebut di Fabruari 2022, sesuai janji Polda Jabar yang akan mengumumkan kasus Subang di awal tahun 2022. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah