SERBA-SERBI KASUS SUBANG, Saksi Danu Menjadi ‘Duta’ Durian? Pembunuhan di Jalancagak

- 26 Januari 2022, 11:22 WIB
Danu mencicipi  buah durian di Desa Bunihayu, Jalancagak, Subang
Danu mencicipi buah durian di Desa Bunihayu, Jalancagak, Subang /YouTube Heri Susanto

Nah, untuk mencicipi merasakan buah durian cane, kemudian Danu yang merasakannya. Warna daging durian tersebut berwarna kuning keemasan.

Buah durian yang dinikmati adalah durian hasil jatuhan (mungkin sama dengan disebut istilah ‘durian runtuh’).

Sebagai gambaran, Bunihayu adalah nama sebuah desa di Kecamatan Jalancagak, Subang.

Baca Juga: Di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Ada Gerbang Dimensi Dunia Gaib ? Ada di Tepi Jalan

Informasi dikutip DeskJabar dari laman Pemerintah Desa Bunihayu, bunihayu-jalancagak.desa.id, disebutkan, Desa Bunihayu di Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang. “Buni” berasal dari bahasa Sunda yang berarti “tidak mudah terlihat atau ditemukan”.

Desa Bunihayu juga  merupakan nama salah satu area pesawahan di daerah tersebut yang wilayahnya cukup tersembunyi.

Sedangkan kata “hayu” dalam bahasa Indonesia berarti “ayo”. Sehingga bisa diartikan sebagai ajakan untuk bersembunyi ke tempat yang tersembunyi.

Baca Juga: Apa itu Makhluk Halus Jin, Iblis, dan Setan ? Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan

Hingga sekarang Desa Bunihayu menjadi desa yang subur dan melimpah hasil pertanian serta perkebunannya. Desa Bunihayu sekarang menjadi desa wisata yang terkenal akan kearifan lokalnya.

Secara lokasi, Desa Bumihayu berada di ke arah utara di Kecamatan Jalancagak, dan posisinya berdampingan dengan Desa Jalancagak, dimana pembunuhan ibu dan anak terjadi di Ciseuti.

Halaman:

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Berbagai Sumber YouTube Heri Susanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah