KINERJA POLISI Dipertaruhkan, Kasus Subang Jadi Penentu, Kenapa Sulit Terungkap?

- 26 Januari 2022, 09:44 WIB
Tempat Kejadian Perkara Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Tempat Kejadian Perkara Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. /tangkapan layar YouTube/Ryzan Akaleza/

DESKJABAR - Saat ini kinerja Polda Jabar sedang dipertaruhkan di dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang telah memasuki bulan keenam. Memasuki bulan keenam, Kasus Subang yang menewaskan Ibu Tuti Suhartini (55) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu atau yang akrab disapa Amel (23) masih belum menemukan titik terang.

Kasus Subang mengemuka saat ditemukannya jasad korban di dalam mobil Alphard Hitam pada 18 Agustus 2021 lalu, di Kampung Ciseuti, Jalancagak, Kabupaten Subang.

Baca Juga: Panjang Sumber GEMPA MEGATHRUST di Selatan Jawa 400 KM, Guncangan Terasa dari Banten Hingga Jawa Timur

Sejauh ini Polda Jabar telah menyebar sketsa pelaku yang diduga sosok pembunuh.

Apa yang membuat kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini sulit terungkap?

Dengan lamanya kasus Subang terungkap, hal ini juga turut menjadi sorotan Kriminolog, Ammati Matana, ia menyebut bahwa jika kasus Subang tidak terungkap maka kinerja kepolisan akan dipertaruhkan.

Hal tersebut diungkap oleh Ammati Matana saat dihubungi oleh tim DeskJabar.com pada 20 Januari 2022.

Ammati Matana mempertanyakan kenapa kasus Subang lama terungkap, terlebih jika melihat dari pemeriksaan saksi hingga sampai memunculkan sketsa wajah pelaku, hal ini menurutnya bisa mempercepat pengungkapan pelaku.

Baca Juga: Pemilik Tanggal Lahir yang Akan Menjadi Kaya di Tahun 2022, Menurut PRIMBON JAWA Hari Lahir EYANG SEMAR

Selain itu Ammati Matana juga menyampikan bahwa biasanya kasus pembunuhan terjadi berdasarkan dari tiga faktor, yaitu asmara, harta, dan konfil sosial yang berhubungan dengan kedudukan.

Lamanya pengungkapan kasus pembunuhan di Subang tersebut, membuat pakar hukum Dr Heri Gunawan mempertanyakannya. Apakah karena pengungkapannya yang memang sulit atau atau karena sangat kompleks.

"Ini kan sudah lama, kenapa. Kendalanya di mana? Kalau kasusnya dibilang sangat kompleks, kompleksnya seperti apa?" ucap Heri Gunawan, Sabtu, 22 Januari 2022.

Menurut dia, jika memakai logika sederhana, akan mudah bagi polisi untuk menguak kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut. Hal itu merujuk pada rentetan kronologi insiden tersebut.

Baca Juga: 10 Pemilik Tanggal Lahir Ini Bakal Jadi Raja di Tahun 2022: Kaya Raya dengan Uang Tak Terbendung

Ia menjelaskan, untuk kasus pembunuhan, rata-rata dilatarbelakangi tiga faktor, yaitu harta, asmara (kecemburuan), atau konflik sosial, misalnya tidak mau tersaingi.

"Motifnya banyak kemungkinan sih ya, bisa harta, bisa kedudukan, bisa kecemburuan dan banyak lagi. Yang jelas motif itu jelas ada, tapi entah motif apa yang menjadi landasan," tutur Heri Gunawan.

Ia kembali menyampaikan dugaannya bahwa bisa saja orang dekat pelakunya . Akan tetapi, tim penyidik kemungkinan belum menemukan bukti yang mengarah ketelibatan orang dekat tersebut.

Tingkat kesulitan sangat tinggi

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto pernah mengungkapkan bahwa tingkat kesulitan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sangat tinggi.

Baca Juga: Peletakan Batu Pertama TOL CIGATAS (Bandung-Garut-Tasikmalaya) DIPASTIKAN Pekan Depan: INI DAFTAR DESA DILALUI

Dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, tim penyidik Polda Jabar sudah melakukan 5 kali olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan 2 kali autopsi jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Menurut dia, tim penyidik juga sudah menambah jumlah saksi menjadi total 69 plus 7 saksi ahli dari total sebelumnya 55 saksi.

Berikut ini pengategorian 69 saksi yang sudah menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik:

- 15 saksi dari keluarga.
- 11 saksi yang saat itu melintas.
- 32 saksi untuk menentukan alibi.
- 11 saksi lain tidak berhubungan dengan peristiwa, tapi diambil keterangannya.

Tim penyidik juga melakukan analisis CCTV dari sekitar 40-50 titik yang diambil sepanjang 50 kilometer.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x