Suatu hari ketika itu Prabu Kudo Lalean tengah melakukan tapa brata di suatu tempat. Tiba-tiba sang prabu mendapat ilham untuk mendesain ulang bentuk Kujang, yang saat itu dipergunakan sebagai alat pertanian.
Ilham desain terbaru yang tergambar di benak sang Prabu pada saat itu muncul bentuk gambar mirip dengan Pulau Djawa Dwipa, yang dikenal sebagai Pulau Jawa pada masa itu.
Setelah mendapat ilham itu, segera prabu Kudo Lalean menugaskan Mpu Windu Supo, seorang pandai besi dari keluarga kerajaan.
Ia diminta membuat mata pisau seperti yang ada di dalam pikiran sang Prabu Siliwagi.
Mulanya, Mpu Windu Supo gusar soal bentuk senjata yang mesti dibuatnya.
Maka sebelum melakukan pekerjaan, Mpu Windu Supo melakukan meditasi, meneropong alam pikiran sang prabu.
Akhirnya tergambarlah sebuah bayangan tetang purwa rupa model senjata seperti yang ada dalam pikiran Kudo Lalean.
Setelah melalui proses meditasinya usai, Mpu Windu Supo memulai pekerjaannya.
Melalui proses sentuhan-sentuhan magis pembuatan kujang itu dia memasukkan nilai-nilai filosofi yang kaya akan spiritual, maka jadilah sebuah senjata Kujang yang memiliki kekuatan tinggi.