Selanjutnya perjalanan perkembangan senjata Kujang ini tak hanya dibawa dan digunakan para raja dan kaum bangsawan saja.
Masyarakat awam pun kerap menggunakan Kujang yang sama seperti para Raja dan bangsawan.
Baca Juga: Gelar Konferensi Pers, Akhirnya Arteria Dahlan Meminta Maaf kepada Masyarakat Sunda
Selanjutnya pula di dalam masyarakat Sunda, fungsi Kujang selain untuk kewibawaan kerap juga dipakai sebagai pajang untuk mendekorasi rumah.
Konon ada semacam keyakinan yang berkait dengan keberuntungan, perlindungan, kehormatan, kewibawaan dan lainnya pada yang punya dan rumahnya.
Namun, ada beberapa takhayul yang dianggap sebagai pantangan yang tak boleh dilakukan. Yakni memajang Kujang secara berpasangan di dinding dengan mata pisau yang tajam sebelah dalam saling berhadapan.
Hal ini dapat menjadi tabu atau larangan selain itu tidak boleh seorangpun mengambil fotonya dalam posisi berdiri di antara 2 Kujang tersebut.
Kabarnya akan menyebabkan kematian terhadap orang tersebut dalam waktu kurang lebih 1 tahun.***