ANALISA KASUS SUBANG, Pembunuhan Diduga oleh Orang Dekat dan Mirip Kasus Medan, Motif Asmarakah?

- 15 Januari 2022, 06:35 WIB
Kasus Subang diduga dilakukan orang dekat. Motif asmarakah?  Instagram Polres Subang
Kasus Subang diduga dilakukan orang dekat. Motif asmarakah?  Instagram Polres Subang /YouTube Heri Susanto

DESKJABAR- Kasus Subang yang menewaskan Tuti Suhartini  (55) dan Amalia Mustika Ratu atau yang akrab disapa Amel (23) sampai sekarang belum juga mendapatkan titik terang.

Penyelidikan kasus Subang ini sudah memasuki bulan ke 5 sejak pertama kali terjadi pada 18 Agustus 2021. Sepertinya publik pun tak lelah untuk menyaksikan dan menantikan kapan kasus pembunuhan ini akan berakhir.

Ketidakjelasan kasus Subang menciptakan perseteruan di antara orang-orang terdekat korban Tuti dan Amel. Yang paling sering muncul ke permukaan publik adalah antara Yosef, Yoris dan Danu.

Baca Juga: MAU DAPAT 19.999 Diamond FF Gratis, Ikuti Event Free Fire Ini dan Simak Caranya

Kapolda Jabar Irjen Suntana mengatakan pihaknya sangat serius menangani kasus Subang ini. Dan ia menyatakan akan mengumumkan pelakunya pada awal tahun 2022.

Menurut pakar Hukum, DR Heri Gunawan Kamis, 13 Januari 2022, ia merasa yakin Polda Jabar masih menunggu untuk menangkap eksekutornya terlebih dahulu setelahnya baru merembet kepada orang terdekat.

Pelaku eksekutor ini berperan sebagai pembunuh Tuti dan Amel yang disuruh oleh otak atau dalang kasus pembunuhan subang.

Dugaan adanya keterlibatan orang terdekat dalam kasus pembunuhan subang ini dengan alasan tidak adanya unsur perampokan  bahkan uang 30 juta saja tidak dibawa. Berarti ada rangkaian orang dekat menyuruh orang terjauh sebagai eksekutornya.

Kronologi Kasus Subang

Kisah pembunuhan subang ini berawal dari tewasnya Tuti dan Amel yang merupakan ibu dan anak yang terjadi pada 18 Agustus 2021 dini hari.

Pelaku diduga berjumlah lebih dari dua orang yang menghabisi nyawa Tuti dan Amel. Kasus pembunuhan Subang ini tergolong sadis.

Setelah korban Tuti dan Amel dibunuh di Kampung Ciseuti Jalan Cagak Kabupaten Subang, korban kemudian dimandikan lalu disimpan di dalam bagasi mobil Alphard yang terparkir di depan rumahnya.

Kejadian ini diketahui oleh masyarakat berawal dari kedatangan suami korban, Yosef ke tempat kejadian setelah pulang menginap di rumah istri mudanya, Mimin.

Baca Juga: Cara Lahirkan Wajah Glowing Alami, Lakukan Ini Hindari itu, Kata dr Zaidul Akbar

Suami korban menemukan rumah dalam keadaan berantakan dan terlihat ada ceceran darah. Perkiraan Yosef, Tuti dan Amel diculik.

Tapi ternyata korban ditemukan dalam sebuah koper di bagasi mobil Alphard yang terparkir di depan rumahnya.  Yosef pun langsung melaporkan kejadian ini ke kantor Polisi Jalan Cagak.

Sejak kejadian itu, kasus pembunuhan Subang ini menjadi pembicaraan masyarakat dan polisi terus melakukan pencarian untuk mengungkapkan siapa otak atau dalang dibalik kasus Subang ini.

Adanya Motif Asmara?

Menurut pakar hukum Heri Gunawan banyak kasus pembunuhan di Indonesia dan memang berdasarkan teori kriminologi disebutkan bahwa kasus pembunuhan selalu dilatarbelakangi kasus asmara, harta dan selalu ada keterkaitan dengan orang dekat.

Teori terdekat dan dilatarbelakangi kasus asmara bisa saja terjadi pada kasus pembunuhan Subang ini. Heri pun menyoroti kejadian kasus pembunuhan hakim Jamaludin di medan yang terjadi pada 2019 lalu.

"Lihat saja pembunuhan kasus hakim Jamaludin di Medan kan orang terdekatnya yakni istri korban tidak melakukan pembunuhan, tapi menyuruh orang lain, tapi dia adalah selaku otak dari pembunuhan tersebut," ujar Heri Gunawan.

Kasus pembunuhan Medan bermula saat Hakim Pengadilan Negeri Medan bernama Jamaludin (55) ditemukan tewas di dalam kendaraannya dengan badan penuh luka dan masih menggunakan baju olah raga.

Tempat ditemukannya jasad Jamaluddin itu di kebun sawit di Dusun II Namo Bintang, Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Medan.

Dalang dari kasus pembunuhan Medan diketahui adalah istri Jamaluddin yang bernama Zuraida Hanum (41). Zuraida yang pada saat melihat jenazah suaminya di rumah sakit berpura-pura menangis seakan terkejut melihat suaminya terbunuh.

Kasus pembunuhan medan ini terjadi berawal dari kecurigaan Zuraida yang menemukan suaminya berselingkuh dengan perempuan lain.

Baca Juga: Kampung Setan, Ini Lima Cerita Mistis Gunung Salak yang Bikin Merinding

Karena merasa sakit hati, maka Zuraida pun membalasnya dengan menjalin asmara dengan Jefri Pratama (42) supir lepas yang sering digunakan Jamaludin. Kepada Jefri, Zuraida kerap menceritakan masalah rumah tangganya.

Pertemuan demi pertemuan dilakukan untuk membahas rencana pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan tersebut. Eksekutornya adalah dua lelaki bernama Jefri dan Reza.

Disepakati bahwa rencana pembunuhan terhadap Hakim Jamaludin itu dilakukan pada Jumat dini hari, 29 November 2019 di rumah Zuraida .

Mayat Jamaludin dibuang sekitar jam 6 pagi, dengan memasukkan korban ke dalam mobil dan diarahkan ke jurang. Siang harinya warga sekitar menemukan mayat Jamaludin.

Setelah 40 hari kejadian tersebut, Zuraida ditangkap oleh polisi dan dinyatakan sebagai otak dari kasus pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan tersebut.

Zuraida divonis hukuman mati pada hari Rabu, 1 Juli 2020 karena terbukti menjadi otak pembunuhan suaminya.

Baca Juga: Bacalah Doa Sholat Tahajud Ini, Dipercaya Paling Cepat Dikabulkan Allah SWT, Bongkar Rahasianya Disini

Menurut Heri Gunawan, kasus Subang mirip-mirip dengan kasus Medan. Sketsa yang disebar itu adalah eksekutornya. Orang terdekat atau siapapun yang jadi otak pembunuhan tidak akan ditangkap kalau eksekutornya belum ditangkap.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah