Ari: “Sami-sami ki , punten nami aki saha?”
Kakek: “Nami aki Prabu Balaspati.”
Ari: “Muhun ki”.
Kakek misterius itu mulai jalan ke atas dan hilang ditelan kabut.
Mereka bangun pagi dengan keadaan baik-baik saja. Sewaktu mereka mau cari jalur yang benar, ternyata dekat tenda yang mereka dirikan ada tali rafia sebagai penanda. Padahal semalam tidak ada.
Baru jalan beberapa langkah, mereka melihat pos enam. Padahal semalam mereka yakin betul kalau mereka tersesat.
Mereka mencoba berpikir positif mungkin karena sudah malam dan panik.Setelah sarapan, mereka bergegas naik ke puncak Gunung Salak.
Perjalanan baik-baik saja, hingga akhirnya tiba di puncak pukul 10 pagi. Merekapun menikmati indahnya ciptaan Allah dari atas Gunung Salak.***