Mereka pun memilih yang kiri dan kembali berjalan. Tak lama, mereka kembali dibuat bingung karena di depan mereka ada persimpangan lagi tanpa ada penanda apapun.
Karena panik, lelah, ditambah hujan semakin lebat, mereka pun sepakat mendirikan tenda di tempat tersebut. Meskipun tempatnya sempit dan dekat bibir jurang.
Kakek Misterius
Setelah tenda berdiri mereka membagi tugas, ada yang bikin kopi, ada yang bikin makanan. Setelah itu beberapa dari mereka masuk ke dalam tenda karena kelelahan.
Yang tersisa di luar hanya dua orang, yaitu Ari dan temannya yang biasa disapa Gondrong. Mereka asik ngobrol dan ngerokok. Tiba-tiba mereka mendengar suara langkah kaki dari belakang tenda.
Lalu, “assalamualaikum….”
Kontan mereka kaget, melihat seorang kakek tua memakai baju warna hitam dan peci warna hitam tanpa menggunakan alas kaki.
Kakek itu berkata: “gaduh kopi jang?”
Dengan rasa heran, mereka jawab ada, tapi persediaan air mereka habis. Hanya sisa sedikit untuk bekal perjalanan mereka ke puncak Gunung Salak besok.