MEMBONGKAR MOTIF KASUS SUBANG, Karena Pelaku Sakit Hati ke Amel dan Tuti Atau Ada Motif Lain, Ini Ulasannya

- 12 Januari 2022, 10:27 WIB
Sketsa wajah terduga pelaku kasus pembunuhan Subang (kiri), korban Amel  (tengah) dan Tuti Suhartini  (kanan).  Motif pembunuhan masih diduga duga salah satunya karena sakit hati
Sketsa wajah terduga pelaku kasus pembunuhan Subang (kiri), korban Amel (tengah) dan Tuti Suhartini (kanan). Motif pembunuhan masih diduga duga salah satunya karena sakit hati /Dok. Kolase Istimewa/

 

 

DESKJABAR - Upaya membongkar kasus pembunuhan Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2022, tinggal enam hari lagi akan tepat lima bulan. Namun belum ada tanda tanda jika pelaku pembunuh Tuti Suhartini dan Amel ini akan segera terungkap.

Untuk mengetahui motif apa yang membuat pelaku hingga tega membunuh Tuti dan Amel dengan sadis, baru bisa terungkap jika pelaku kasus pembunuhan Subang ini sudah tertangkap.

Saat ini masih banyak yang menduga duga mengenai motif kasus pembunuhan Subang. Ada yang mengira motif sakit hati, masalah uang atau harta, masalah asmara yang melanda Amel hingga merembet ke ibu Tuti, atau motif sosial.

Baca Juga: MENGUNGKAP KASUS SUBANG, Keakuratan Sketsa Wajah Pelaku Pembunuh Tuti dan Amel Diragukan Diantaranya Soal Ini

Baca Juga: Eksplorasi Gunung Salak, Penampakan Penghuni Hutan di Atas Pohon Besar, Bikin Jantung Dug Deg Dug Deg Seeerrrr

Seperti yang disampaikan Anjas Asmara salah seorang Dosen dari Chulalongkorn University Thailand, bisa saja motif dari kasus pembunuhan Subang ini adalah ada rasa sakit hati dari si pelaku ke korban Tuti dan Amel.

Alasannya mengingat jenasah Amel dan Tuti saat ditemukan bersih karena terlebih dahulu dibersihkan, kemudian ada dana bantuan yang banyak, ada juga dana bos untuk sekolah, dan juga dana dana lain yang tidak ada pertanggungjawabannya.

"Jadi bisa saja kesitu, karena tidak mau terbongkar maka dihabisi (Tuti dan Amel). Isu ini memang dari awal kasus muncul namun hingga kini belum terpecahkan," kata Anjas.

Motif sakit hati ini bisa saja karena masalah asmara seperti si pelaku ditolak cintanya oleh Amel, atau ada yang melamar Amel namun kemudian ditolak oleh Ibu Tuti, sehingga menimbulkan rasa sakit hati dan dendam.

Bisa juga si pelaku kasus pembunuhan Subang ini sakit hati kepada Tuti dan Amel karena merasa tidak adil dalam pembagian hasil pekerjaan atau usaha lainnya.

Baca Juga: VIRAL, Kejadian Aneh di KUNINGAN, Pengendara Motor Tiba Tiba Bakar Motor Sendiri hingga Hangus, Gara Gara Ini

Atau sakit hati dalam masalah pembagian kasih sayang yang juga tidak adil mengingat mereka punya orang dekat, baik yang serumah atau di luar rumah.

Anjas juga dalam analisanya menyebut bisa saja kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini terjadi karena kombinasi sakit hati asmara dan kredibilitas.

Mungkin saja ada orang di masa lampau ada kesalahan di masa lampau misal soal uang, dan ibu Tuti serta Amel tahu kalau terungkap akan membawa mereka ke penjara.

"Bila bu Tuti dan Amel bongkar maka kasus masa lalu bisa terbongkar dan masuk penjara, karena itu lah kredibilitas dipertanyakan makanya Tuti dan Amel dihabisi," kata Anjas.

Dugaan motif pelaku sakit hati muncul karena tidak adanya barang barang milik korban yang hilang, seperti uang Rp 30 juta untuk gaji guru dan perhiasan tidak hilang.

Hal itu diperkuat adanya print buku tabungan yang di print out penyidik dan lokasi tempat kejadian perkara merupakan kantor yayasan, sekaligus rumah tinggal Tuti dan Amel.

Lalu saat pembunuhan terjadi tidak ada barang yang hilang padahal uang Rp 30 juta ada di sana, ATM juga tidak hilang.

Baca Juga: BAHAYA SAKSI KUNCI MENGHILANG, Kubu DANU Minta Segera Jaga dan Amankan Saksi Kunci KASUS SUBANG, Siapa Dia?

Baca Juga: INILAH SOSOK PELAKU PEMBUNUHAN Ibu dan Anak di Subang , Tinggi, Putih, Rambut Hitam, Hard Gumay Bongkar   

Dengan kondisi seperti itu, Anjas menyimpulkan dalam analisanya bahwa memang kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini salah satunya efek sakit hati.

"Sakit hati asmara, tidak fair, dan ini memang sakit hati soal Amel dan ibu Tuti juga belum klir," ujarnya.

Semuanya pernyataan Anjas itu ada di kanal YouTube Anjas di Thailand dengan judul SAKIT HATI, ASMARA & KREDIBILITAS !! DETIK AKHIR KEJADIAN SUBANG !!.yang tayang Selasa 11 Januari 2022.

Pada kesempatan tersebut, Anjas kembali menyebutkan antara pelaku dan dalang orang berbeda karena ada dugaan masih ada jejak DNA yang belum diidentifikadi di tempat kejadian.

Orang yang membantu sudah diketahui penyidik Polda Jabar, tapi memang belum ada alat bukti yang kuat.

Secara gamblang disebutkan soal asmara yang diduga motif dari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini.

Baca Juga: Update Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Hard Gumay : Sosok Pelaku Pendiam dan Berkulit Langsat

Baca Juga: Kisah Horor Gibran Pendaki Gunung Guntur yang Tersesat Selama 6 Hari, Bertemu Dengan Mahluk Halus Menyeramkan

Anjas mengulas dari awal soal penyidik saat itu meminta bukti print out buku tabungan. Hal ini adalah memang salah satu pengembangan mencari motif dari kasus pembunuhan Subang karena Tempat Kejadian Perkara (TKP) selain dipakai rumah juga dipakai kantor yayasan.

Namun saat itu publik tidak bisa mendapatkan informasi tentang isi rekening tersebut, karena bisa aja ada transaksi yang janggal namun hal ini tidak dipaparkan ke publik.

Menurut Anjas dengan tidak diungkap ke publik itu bisa menimbulkan dua asumsi, yakni kewajaran karena data itu krusial, atau jangan jangan dari hasil print out memang ada transkasi yang mencurigakan.

"Transaksi nilainya tidak masuk akal dan tidak ada pertanggungajwaban karena memang Amel dan Tuti merupakan bendahara dan sekretaris. Nah ini bisa saja ada hubungannya karena Amel dan Tuti berhubungan dengan TKP," ujar Anjas.***

 

Editor: Ferry Indra Permana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x