"Sketsa wajah itu dibuat oleh penyidik dalam satu tindak pidana yang pelakunya tidak diketahui. Maka dibikinlah sketsa menurut keterangan saksi lalu diumumkan ke masyarakat, siapa tahu ada yang mengenali," ujar Heri Gunawan kepada DeskJabar.com, Sabtu, 8 Januari 2022.
Heri Gunawan mencontohkan kasus bom Bali. Saat itu, tidak diketahui tersangkanya. Namun, berkat keterangan saksi-saksi yang diperiksa, polisi berhasil membuat sketsa wajah terduga pelaku dan disebar sehingga pelakunya dapat ditangkap.
"Jadi, sketsa diumumkan polisi dengan tujuan mudah-mudahan dapat informasi dari masyarakat karena memang tidak diketahui dan polisi sulit menangkapnya," ujarnya.
Heri Gunawan juga menampik dugaan yang berkembang bahwa sketsa wajah terduga mirip dengan saksi-saksi yang banyak disebut di media seperti Yosep, Yoris, Danu, Arigi, dll.
"Kalau memang tersangkanya mereka, nanaonan (buat apa) bikin sketsa? Kan lucu karena Yoris, Yosep, Danu itu kan saksi yang sering kali diperiksa berarti jelas orangnya," ujar Heri Gunawan.
Heri Gunawan memastikan memang dengan keluarnya sketsa wajah yang disebar penyidik Polda Jabar mengisyaratkan bahwa pelakunya bukan saksi-saksi dan orang terperiksa lain.
Ia tetap berkeyakinan bahwa sketsa wajah yang disebar itu juga menandakan bahwa pelakunya adalah orang yang tidak dikenal, bukan dari kalangan keluarga atau orang yang selama ini disebut sebut di media.
Heri Gunawan juga menilai bahwa kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini masih jauh dari pengungkapan.
Dengan keluarnya sketsa tampak samping kanan dan belakang itu pun menunjukkan tim penyidik masih ada keraguan dan belum yakin.