MENGEJUTKAN, Sketsa Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Bisa Menyesatkan, Ini Alasan Pakar Hukum

- 1 Januari 2022, 11:04 WIB
Pakar Hukum Pidana menilai sketsa terduga pembunuh ibu dan anak di Subang bisa menyesatkan. Ini alasannya
Pakar Hukum Pidana menilai sketsa terduga pembunuh ibu dan anak di Subang bisa menyesatkan. Ini alasannya /DeskJabar/Yedi Supriadi/

 

DESKJABAR – Polda Jabar dinilai telah memperlihatkan kemajuan luar biasa dengan dirilisnya sketsa terduga pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang pada Rabu 29 Desember2021.

Namun, bagi Pakar Hukum Pidana dari Universitas Parahyangan, Agustinus Pohan, justru punya kekhawatiran soal perilisan sketsa terduga pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut yang dinilai bisa menyesatkan.

Pakar Hukum Pidana tersebut punya alasan sehingga berpendapat bahwa justru dirilisnya sektsa terduga pembunuh ibu dan anak di Subang oleh Polda Jabar, akan bisa menyesatkan kasus tersebut.

Baca Juga: BUKAN SKETSA Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Inilah yang Seharusnya Dirilis Polda Jabar

Menurut Agustinus, mengungkap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang akan sulit jika melihat sketsa yang dirilis Polda Jabar Rabu 29 Desember 2021.

Sebab, sketsa itu hanya memperlihatkan terduga pembunuh ibu dan anak dari  belakang atau samping dan bukan dari depan.

“Sketsa itu tentu bukan foto, tapi dari keterangan orang, yang kemudian digambar oleh seorang ahli. Kemungkinan tidak tepatnya juga kan cukup besar,” ujarnya.

“Apalagi antara sketsa dengan peristiwa pembunuhan itu sudah terlalu lama juga. Apa betul daya ingat orang itu benar-benar detail, terkait lekuk-lekuk dari muka terduga?,” ujanya ketika dihubungi DeskJabar.com, Jumat 30 Desember 2021.

Agustinus pun menyatakan kekhawatirannya jika pada akhirnya sketsa tersebut justru akan menyesatkan dalam proses penyelidikan.

“Karena terkadang dari sketsa wajah itu jadi  dimirip-miripin. Sketsa mungkin bisa membantu, tetapi  jangan salah, kalau itu tidak tepat bisa menyesatkan. Karena kita kemudian mengkaitkan apa-apa dengan sketsa,” paparnya.

Baca Juga: PASCA SKETSA Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Kriminolog Unpad Pertanyakan 2 Hal Penting Ini

“Oh ini gak cocok dengan sketsa, padahal mungkin saja si pemberi  informasi tentang sketsa itu tidak tepat ingatannya,” kata pria kelahiran Indramayu itu menambahkan.

Telusuri motif

Justru yang dinilai lebih tepat untuk mengungkap terduga pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang bukanlah sketsa, melainkan tim penyidik seharusnya menelusuri motif pelaku.

Menurut pakar Hukum Pidana Agustinus Pohan, seseorang ketika akan melakukan kejahatan itu tidak dia lakukan begitu saja, melainkan ada yang mendasarinya.

“Misalnya apakah itu perampokan maka terjadi pembunuhan. Tetapi kan untuk kasus Subang ini sepertinya tidak ada harta benda berharga yang hilang. Bahkan mobil mewah juga tetap ada. Sehingga kemungkinan motifnya bukan perampokan tapi ada motif lain. Pengusutan lewat motif ini menurut saya lebih membantu ketimbang sketsa,” tuturnya menjelaskan.

Baca Juga: KABAR PERSIB TERBARU, Performa Bruno Cantanhede Belum Prima, Ini Kata Dokter Tim

Apakah kasus pembunuhan Subang ini akan terungkap dalam waktu dekat?

Agustinus menyatakan, bahwa ia ragu akan hal itu. Sebab sekali lagi, setelah kurang  lebih empat bulan  penyelidikan oleh kepolisian untuk kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini saja,  yang terbit hanya sketsa wajah terduga.

Lebih lanjut ia menegaskan, akan berbeda jika polisi selain sketsa wajah juga menginformasikan motif yang sudah mereka duga kuat menjadi penyebab terbunuhnya ibu Tuti (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu alias Amel (23) di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

“Penelusuruan motif ini nantinya bisa mengarah pada orang tertentu, tinggal dikonfirmasi lewat sketsa. Kalau pengungkapan motifnya ini belum ada, saya rasa masih lama kasus ini akan terungkap,” paparnya.

Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG, Rilis Sketsa Wajah Terduga Pelaku Pembunuh Subang, Rohman : Tuduhan ke Yosef Mentah

“Yang penting sekarang buka semua kemungkinan, jangan  kemudian belum apa-apa kita sudah merujuk orang tertentu. Seperti waktu awal kasus ini kan begitu, sudah merujuk pada satu orang, tapi pada akhirnya bubar lagi,” jelas Agustinus menambahkan.

Kasus  pembunuh ibu dan anak di Subang ini termasuk kasus yang memiliki kerumitan cukup tinggi. Itulah mengapa polisi belum menangkap pelaku pembunuhan karena mereka sangat berhati-hati dalam menetapkan tersangka.

"Memang dalam pengungkapan satu perkara itu tergantung bukti-buktinya, ada yang cepat dan lama, seperti kasus perampokan my bank itu cepat," ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana, di Polda Jabar, Rabu 29 Desember 2021.

Kendati demikian, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana menargetkan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang bisa diungkap awal tahun 2022.

Baca Juga: Jangan Kultuskan Buah Ini, Buah Zuriat Dianggap Bisa Suburkan Kandungan, Penjelasan dr. Zaidul Akbar

 "Untuk kejadian di Subang mohon doanya target saya awal tahun ini penyidik sedang mengumpulkan fakta-faktanya. Mohon kesabarannya, saya berkomitmen terhadap kasus ini," ujar Kapolda Jabar lagi.

Hal senada diungkapkan Agustinus. Menurutnya, dalam menyelesaikan kasus pembunuhan Subang ini jangan diburu waktu dan masyarakat juga jangan memberi tenggat waktu.

“Yang penting polisi terus bekerja dan  tidak perlu merasa dikejar oleh waktu atau ‘dipaksa’ masyarakat untuk segera menemukan pelakunya. Polisi tetap bekerja secara profesional, yang penting tunjukkan telah berupaya daripada memaksakan diri kemudian mencurigai orang. Kasihan kalau orang yang dicurigai tapi tidak bersalah, kan dia jadi dirugikan,” ucapnya menegaskan.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Deskjabar.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah