Agustinus pun menyatakan kekhawatirannya jika pada akhirnya sketsa tersebut justru akan menyesatkan dalam proses penyelidikan.
“Karena terkadang dari sketsa wajah itu jadi dimirip-miripin. Sketsa mungkin bisa membantu, tetapi jangan salah, kalau itu tidak tepat bisa menyesatkan. Karena kita kemudian mengkaitkan apa-apa dengan sketsa,” paparnya.
Baca Juga: PASCA SKETSA Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Kriminolog Unpad Pertanyakan 2 Hal Penting Ini
“Oh ini gak cocok dengan sketsa, padahal mungkin saja si pemberi informasi tentang sketsa itu tidak tepat ingatannya,” kata pria kelahiran Indramayu itu menambahkan.
Telusuri motif
Justru yang dinilai lebih tepat untuk mengungkap terduga pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang bukanlah sketsa, melainkan tim penyidik seharusnya menelusuri motif pelaku.
Menurut pakar Hukum Pidana Agustinus Pohan, seseorang ketika akan melakukan kejahatan itu tidak dia lakukan begitu saja, melainkan ada yang mendasarinya.
“Misalnya apakah itu perampokan maka terjadi pembunuhan. Tetapi kan untuk kasus Subang ini sepertinya tidak ada harta benda berharga yang hilang. Bahkan mobil mewah juga tetap ada. Sehingga kemungkinan motifnya bukan perampokan tapi ada motif lain. Pengusutan lewat motif ini menurut saya lebih membantu ketimbang sketsa,” tuturnya menjelaskan.
Baca Juga: KABAR PERSIB TERBARU, Performa Bruno Cantanhede Belum Prima, Ini Kata Dokter Tim
Apakah kasus pembunuhan Subang ini akan terungkap dalam waktu dekat?