Network
“Atau yang kedua, kemungkinan sebenarnya dia tidak bersalah tapi karena dia merasa ketakutan atau dia diancam atau ada hal-hal di balik ini semua yang takutnya adalah jatuhnya framing”, ujar Anjas di Thailand.
Soal dugaan saksi pembunuh ibu dan anak di Subang diframing, khususnya bagi saksi yang sudah ada pengacaranya, menurut Anjas di Thailand kemungkinan diframing itu sangatlah kecil.
“Pasalnya, pada saat setiap saksi dilakukan pemeriksaan oleh tim kepolisian mereka itu selalu duduk barengan dengan pengacaranya”, kata Anjas di Thailand.
Baca Juga: TERKINI ! Apakah Danu Mengenal Pria K-Pop di Sketsa Polisi ? Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Jika benar salahsatu saksi yang sudah dibuatkan sketsanya oleh Polda Jabar adalah orang yang diduga menjadi bagian pelaku dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, kata Anjas di Thailand, ada kemungkinan bahwa dia beneran pelakunya ada kemungkinan dia menjadi salahsatu framingnya.
“Tapi pada saat tim penyidik sudah mengeluarkan wajah DPO, artinya tim penyidik sudah punya data-data yang sangat kuat untuk mengarah ke sana. Tapi masalahnya kita gak tahu data-data yang kuat itu apa saja, karena belum dirilis oleh tim penyidik”, ujar Anjas di Thailand.
Di luar dugaan-dugaan itu, menurut Anjas di Thailand, sketsa gambar pelaku dari samping yang dirilis Polda Jabar itu linier dengan pengakuan sopir angkot (KLIK BERITANYA DI SINI) yang pernah berbicara kepadanya beberapa waktu lalu.
“Anak muda, rambutnya cepak, memakai baju kemeja kotak-kotak, kulitnya putih, mata sipit, hidungnya kecil, bibirnya juga kategorinya kecil. Ini mirip banget dengan gambaran orang Korea”, jelas Anjas di Thailand.***
