SERAM, Nelayan di Tasikmalaya ini Sering berpapasan dengan Ikan Raksasa Saat Melaut, Ukurannya Bikin Bergidik

- 27 Desember 2021, 06:57 WIB
Nelayan Pamayangsari Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya saat melaut sering berpapasan dengan ikan raksasa. 
Nelayan Pamayangsari Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya saat melaut sering berpapasan dengan ikan raksasa.  /Latief/Deskjabar.com
 
DESKJABAR- Kabupaten Tasikmalaya memiliki bentangan pantai sepanjang 56 KM dari mulai Kecamatan Cipatujah sampai Kecamatan Cikalong. 
 
Ada lebih dari 17 ribu masyarakat yang tinggal di pesisir Kabupaten Tasikmalaya. Sebanyak 7 ribu diantaranya menjadi nelayan. 
 
Kawasan pantai di Tasikmalaya yang bisa dijadikan tempat meluat utamanya di kawasan pantai Pamayangsari Kecamatan Cipatujah. 
 
Pantai di jalur wisata Pangandaran dari arah Garut dan Bandung itu telah dibangun dermaga pendaratan perahu kecil. 
 
 
 
Hampir setiap hari nelayan Tasikmalaya melaut atau mencari ikan ke tengah laut dengan menggunakan perahu. 
 
Banyak kisah yang dialami nelayan di Tasikmalaya itu saat berburu ikan di Samudra Hindia. 
 
Bukan hanya berpapasan dengan kapal - kapal besar, tetapi juga kerap berpapasan dengan ikan raksasa yang ukurannya lebih besar dari bus umum. 
 
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPD HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi mengaku sering melihat ikan yang ukurannya bikin bergidik. 
 
Bertemu dan berpapasan dengan ikan raksasa di tengah laut buka sekali dua kali tetap sering. Karena pantai di Tasikmalaya termasuk samudera lepas. 
 
"Saat di tengah laut itu sering melihat ikan dengan ukuran yang sangat besar sekali. Lebih besar dari mobil bus," kata Dedi Mulyadi kepada Deskjabar Minggu 26 Desember 2021.
 
Ketika berpapasan dengan ikan raksasa rasa khawatir muncul, jika tiba-tiba ikan itu menyundul perahu yang ditumpangi karena perahu bisa saja terbalik. 
 
"Kalau dibandingkan dengan perahu yang dipake melaut, ukuran ikan itu bisa sampai lima sampai 10 kali lipatnya," kata Dedi. 
 
 
Ikan dengan ukuran besar masih sangat sering di jumpai di tempat mengambil ikan di kawasan pantai Tasikmalaya. 
 
Berat ikan raksasa di tenaga laut itu bisa lebih dari 20 ton bahkan lebih. Makanya jika saja sampai menabrak perahu bisa patal. 
 
Namun sejauh ini para nelayan di Tasikmalaya belum pernah ada yang menabrak atau ditabrak ikan dengan ukuran raksasa. 
 
Jika melihat ikan raksasa tersebut, perahu langsung menghindar atau menunggu ikan tersebut pergi. 
 
Para nelayan di Tasikmalaya kata Dedi Mulyadi sama sekali tidak berani mengganggu apalagi sampai menangkapnya. 
 
Dedi Mulyadi juga mengakui beberapa kali ikan dengan ukuran raksasa pernah terdampar di pantai Tasikmalaya baik di wilayah Cipatujah atau juga di pantai Cikalong. 
 
Biasanya ikan raksasa terdampar saat musim kemarau panjang. Itu kata Dedi Mulyadi lebih diakibatkan suhu air di tengah laut dingin. 
 
Sedangkan di pinggir pantai suhu air agak hangat. Namun saat ke pinggir pantai ikan raksasa itu terbawa arus hingga akhirnya terdampar di pantai. 
 
"Ikan besar beda dengan ikan kecil saat terbawa ombak, jadi saat terseret ombak besar ikan besar malah ketepi karena tidak bisa mengherankan sirip dan ekornya akibat ukuran yang besar," katanya. 
 
 
Sebagai ketua HNSI Dedi Mulyadi sudah menjadi nelayan lebih dari 25 tahun. Sehingga sudah sangat hapal dengan kondisi laut Selatan Tasikmalaya. 
 
"InsyaAllah sangat hapal dengan kondisi laut pantai selatan Tasikmalaya. Jadi saat melaut itu ada banyak rambu rambu yang harus diingat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya. 
 
Potensi pantai selatan Tasikmalaya masih sangat banyak dan belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para nelayan di Tasikmalaya. 
 
Karena para nelayan di Tasikmalaya masih melakukan penangkapan ikan secara sederhana belum memanfaatkan teknologi canggih seperti nelayan di tempat lain.
 
Dedi Mulyadi mengharapkan pemerintah bisa memaksimalkan potensi yang masih melimpah itu dengan memfasilitasi nelayan di Tasikmalaya baik sarana maupun prasaan. 
 
Dermaga pendaratan ikan di Pamayangsari Tasikmalaya bisa diperbesar agar bisa mendarat kapal dalam ukuran besar. 
 
Kelembagaan nelayan juga harus diperkuat agar bisa mengolah hasil tangkap menjadi produk unggulan di Kabupaten Tasikmalaya.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah