Di sekeliling tempat itu adalah kumpulan sejumlah kolam ikan, dan pada di lingkungannya rata-rata masih sekeluarga.
Baca Juga: Kisah Hantu Wanita Penghibur di Stasiun Jatibarang, Indramayu, Pria Konsumen Nyaris Pingsan
Tampak masih ada sejumlah rumah yang bertahan terbuat dari bilik bambu, sehingga membuat suasana alami perdesaan masih terasa.
Keberadaan kehidupan asli perdesaan dengan banyak kolam, membuat teman-temannya pun menjadi suka berkunjung. Apalagi yang memiliki hobi memancing ikan, dilakukan pada malam Minggu, bersama sejumlah warga setempat sampai dini hari.
Apalagi, Tasikmalaya diketahui secara umum adalah lingkungan santri dengan kehidupan agama Islam yang sangat kuat.
Suasana ini membuat daerah Tasikmalaya, terutama kawasan sekitar Singaparna kehidupannya tenang.
Baca Juga: KISAH Para Pemilik Warung Jualan Malam Hari di Tengah Kuburan di Kejaksan, Cirebon
Gambaran serupa dilontar warga Cisompet, Garut, Atep, yang sehari-harinya bekerja pada pemerintah daerah di Bandung, menunjukan lingkungan keluarganya yang masih perkampungan asli.
Masih ada suasana berkabut di pagi hari di Cisompet, Garut, apalagi di daerah itu masih eksis perkebunan teh.
Menurut dia, bagi masyarakat desa, bahwa suasana kehidupan seperti itulah yang membuat mereka hidup tenang. Mereka tidak mau terusik kedatangan provokator yang merusak lingkungan mereka, atas nama modernisasi.