TERBONGKAR Yayasan Yosef, Kasus Pembunuhan Subang, Keterlibatan Mimin Dan Ada Saksi Tidak Pulang

- 6 Desember 2021, 08:56 WIB
Situasi sekitar lokasi rumah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang.
Situasi sekitar lokasi rumah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang. /Kodar Solihat/DeskJabar.com

DESKJABAR - Di Akhir tahun 2021, kasus Pembunuhan Ibu Dan Anak di Subang memasuki waktu yang sangat krusial dimana kemungkinan polisi akan menangkap otak dan para pelaku Pembunuhan di Subang ini.

Semenjak kasus ini diambil alih Polda, mengalami kemajuan yang sangat pesat dengan polisi sudah mengantongi nama pelaku Pembunuhan di Subang ini.

Bahkan Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana Itu meyakinkan bahwa proses penyelidikan pembunuh ibu dan anak di Subang semakin ditingkatkan untuk mengungkap dengan cepat siapa otak pelaku atau dalang dibalik pembunuhan ibu dan anak di Subang yang keji itu.

Baca Juga: ADA SAKSI yang Tidak Pulang Sampai Sekarang, Polda Segera Umumkan Tersangka Pembunuhan Subang

Baca Juga: TERBONGKAR Mengenai Keberadaan Mimin di Yayasan Milik Yosef dalam Kasus Pembunuhan Subang, Begini Pengakuannya

Baca Juga: Update KASUS PEMBUNUHAN SUBANG: Misteri Suara Serak Mimin Terkuak, Ternyata Istri Muda Yosef Pernah Alami Ini

"Penyidik Polda Jabar telah mem-backup pengungkapan kasus ini, kita mengulang pemeriksaan beberapa saksi. Mohon doa restunya agar kasus ini bisa segera terungkap," kata Kapolda saat menghadiri satu acara di Cirebon, pada hari Rabu 1 Desember 2021.

Dalam pengungkapan kasus Subang tersebut Polda Jabar kembali mengulang pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi.

Baru-baru ini Polisi memeriksa sejumlah saksi yang berkaitan dengan Yayasan Bina Prestasi di Subang yang di penggang Yosef

Seperti kita ketahui, bahwa korban dan saksi ini sebagian besar adalah pengurus Yayasan Bina Prestasi Nasional di Subang yang bergerak di bidang pendidikan.

Yayasan Bina Prestasi Nasional tersebut didirikan oleh Yosef dan menjabat sebagai ketua yayasan Bina Prestasi Nasional, Yoris sebagai sekretaris, bendahara di pegang korban Tuti Suhartini dan Amel. Sedangkan Danu sebagai pegawai di Yayasan tersebut.

Dan Yayasan Bina Prestasi Nasional mengelola dua lembaga pendidikan yakni SMP dan SMK.

Kedua lembaga itu melalui yayasan kerap kali mendapat bantuan dari pemerintah salah satunya dana operasional sekolah yang disebut BOS.

Dalam analisa yang dilakukan Anjas Asmara melalui Kanal YouTube Anjas di Thailand dengan tema " Menilai keterkaitan korban dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional seperti terlupakan".

bisa ajah ada motif pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut, terkait dengan dana besar yang ada di yayasan, ungkap Anjas.

Yang kita ketahui pemerintah sekarang ini menyalurkan bantuan di bidang pendidikan dengan dana terbesar kedua setelah dibidang kesehatan melalui lembaga-lembaga pendidikan.

Dana BOS yang disalurkan besarannya mencapai sekitar Rp 6 triliun, jumlah dana yang lumayan sangat besar.

Sehingga banyak kasus penyelewengan-penyelewengan dalam pemakaian dana BOS tersebut.

Bisa jadi, menurut Anjas, ada oknum di yayasan yang merasa terancam dengan keberadaan korban Tuti dan Amel.

Menurut Anjas, bisa saja dengan masuknya Tuti sebagai bendahara yayasan dan Amel sebagai sekretaris yayasan, selain sebagai pendiri, yayasan sedang mengalami kemajuan pesat.

Anjas menduga, bisa saja ada oknum yang merasa terganggu dengan ketertiban administrasi yang diterapkan almarhum Tuti dan Amel.

Baru-baru ini Nama Mimin yang merupakan istri muda dari Yosef, dipanggilnya bersama dua anaknya Arigi dan Abi untuk diperiksa oleh penyidik kepolisian dalam kasus pembunuhan Subang.

Sebagai istri muda Yosef yang merupakan suami dari korban pembunuhan Subang yaitu Tuti Suhartini yang juga ayah dari Amalia Mustika Ratu alias Amel Subang, memunculkan pandangan negatif dari sebagian netizen terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut.

Dalam hal ini Mimin meluruskan soal pemberitaan di sejumlah media bahwa dirinya pernah menjabat sebagai bendahara di Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef, yang terakhir dipegang oleh almarhumah Tuti Suhartini.

Mimin mengakui dirinya memang pernah menjabat sebagai bendahara, tetapi bukan sebagai bendahara di yayasan melainkan di sekolah yang ada di bawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasional.

"Itu pun kerjaan saya hanya menulis, karena yang pegang dan urusan uang itu oleh kepala sekolah. Itupun hanya berlangsung 2009 hingga 2011," ungkap Mimin.

Setelah 2011, Mimin mengajukan pengunduran diri dari yayasan karena merasa tidak mampu.

“Jadi saya tidak pernah pegang posisi bendahara di yayasan, tetapi di sekolah. Itu beda. Selama nikah dengan Yosef sampai sekarang saya gak pernah masuk di kepengurusan di yayasan,” ungkap Mimin.

ia juga menceritakan bahwa dirinya tidak ada keinginan bergabung ke yayasan dengan alasan tidak punya kemampuan dan menyerahkan kepada ahlinya.

Apalagi, sejak awal anak-anak meminta saya untuk tidak ikut-ikutan di sekolah dan di yayasan,” kata Mimin Mintarsih.

Melalui kanal Youtube Anjas di Thailand yang ditayang pada hari Minggu 5 Desember 2021 malam, Anjas mendapatkan kabar dari para peliput di lapangan bahwa ada satu saksi dari Yayasan Binpres yang sampai sekarang tidak kelihatan keluar dari ruang pemeriksaan.

Anjas juga tidak bisa menebak apakah saat ini saksi yang tidak pulang itu ada di Mapolers Subang atau di Mapolda Jabar di Bandung

Polres Subang pada hari Rabu 1 Desember 2021, 3 orang dari Yayasan Binpres di Polres Subang. Salah seorang saksi yakni Kosasih, saat itu kepada wartawan mengatakan bahwa hari itu ada 3 orang yang diperiksa.

Menurut Kosasih yang diperiksa hari itu adalah dirinya, Opik, dan Wahyu. Semua pegawai Yayasan Bina Prestasi.

Wartawan yang menunggu pemeriksaan hari itu, hanya berhasil menemui Kosasih dan Opik, itu pun keduanya tidak memberikan banyak informasi soal materi pemeriksaan.

Apakah yang dimaksud ada saksi yang tidak pulang sampai hari ini adalah Wahyu?

"Kayanya ada satu saksi dari yayasan sampai saat ini tidak keluar setelah ditunggu-tunggu. Apakah keluar sembunyi-sembunyi atau apakah diperiksa intensif sampai mengingap di Polda atau di Polres,” Ungkap Anjas

Kemungkinan yangmembuat saksi tersebut menginap di kantor polisi. Bisa saja untuk tujuan penlusuran intensif BAP, sebab penelusuran tersebut tidak hanya melalui kata-kata yang kemudian dituangkan di BAP, tetapi ada bagian-bagian dari bahasa tubuh dari profilingnya yang juga untuk dianalisa tim penyidik.

Lalu dengan adanya salah satu saksi yang tidak pulang, apakah aka nada pemeriksaan saksi lagi pada pekan ini, menurut Anjas bisa saja Senin 6 Desember 2021 ada pemeriksaan ulang terhadap saksi-saksi, untuk kroscek.

Anjas berpendapat pemeriksaan saksi-saksi yang akan datang tidak lagi bertujuan untuk detail BAP tetapi lebih kepada taktik atau strategi tim penyidik, dengan trik-trik atau pendekatan yang berbeda, guna mengumpulkan data-data yang mereka perlukan, seperti soal profiling.

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah