TERBARU, Video TikTok Asusila Heboh di Tasikmalaya Pake Seragam Sekolah, KPAID Sebut Begini pada Pelaku

- 1 Desember 2021, 19:53 WIB
Sepasang remaja di Tasikmalaya  masih mengenakan seragan sekolah saat melakukan adegan asusila dan video viral.
Sepasang remaja di Tasikmalaya masih mengenakan seragan sekolah saat melakukan adegan asusila dan video viral. /TikTok video viral



DESKJABAR- Pelaku video TikTok asusila yang heboh di Tasikmalaya mengalami trauma dan butuh penangan serius.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya akan melakukan terapi  kepada para pelaku video tiktok asusila yang heboh di Tasikmalaya agar kembali pulih.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan semua harus sepakat kalau para pelaku di video TikTok asusila yang heboh di Tasikmalaya adalah korban dan harus dipulihkan psikologisnya.

Baca Juga: CARA Paling Mudah Download Video TIKTOK Tanpa Watermark dan Tanpa Logo HD 2021

Baca Juga: Ridwan Kamil bersama Bupati dan Wali Kota se-Jabar Gelorakan Tanam 10 Juta Pohon di Lahan Kritis  

"Kita semua sepakat bahwa pelaku di video tiktok itu adalah korban dan harus kita bantu . KPAID akan melakukan terapi agar psikologis anak kembali pulih, " kata Ato Rinanto Rabu 1 Desember 2021.

Ato mengatakan pada Rabu 1 Desember kembali dilakukan pertemuan dengan para orang tua, siswa perwakilan dari dinas pendidikan, polsek Pagerageung pihak sekolah di Aula Kecamatan Pagerageung.

Dari hasil pertemuan tersebut disepakati kalau pelaku yang masih di bawah umur adalah korban yang harus diselamatkan.

"Pelaku itu korban dari kemajuan teknologi yang kian pesat dan tidak bersekat. Secara psikologis mereka dalam situasi labil dan masih butuh arahan yang baik," katanya.

Dalam pertempuran tersebut juga diakui Ato membahas masa depan sekolah anak. Dan pihak sekolah tempat pelaku video tiktok asulia heboh di Tasikmalaya masih akan menerima siswa tersebut belajar di sekolah.

Hanya saja pelaku kemungkinan besar akan pindah ke sekolah lain. Dan tidak lagi mungkin dilanjutkan di sekolah awal.

"Kami akan melakukan terapi kepada pelaku untuk memulihkan psikologis nya dan jadwal nya pada hari Sabtu. Ini penting agar anak tidak lagi terganggu secara psikologis," katanya.

Baca Juga: ANALISA TERBARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Nasi Goreng dan HP Rusak Amel Ungkap Jejak Pelaku

Kata Ato anak anak membuat video tiktok asusila heboh di Tasikmalaya itu bermula dari iseng. Mereka sama sekali tidak menyangka jika video tiktok yang mereka buat akan viral.

"Motif nya sebetulnya hanya iseng saja. Dan mereka juga sama sekali tidak menyangka akan seheboh sekarang ini," kata, Ato Ronanto.

Anak-anak sama sekali tidak berfikir panjang dan bijak dalam memanfaat hape dan teknologi. Itu sebagai dampak dari pola asuh anak yang salah. Anak tidak diajarkan dampak negatif penggunaan hape dan media sosial.

"Kami akan terus melakukan pendamping kepada anak-anak termasuk di bidang psikologis anak, " kata Ato.

KPAID juga kata dia akan melakukan pendampingan kepada para remaja jangan sampai anak yang menjadi pelaku pada video tiktok heboh di Tasikmalaya itu dikucilkan rekan-rekannya.

Ato juga menyebutkan akan pentingan memberikan pemahaman yang utuh bagi anak-anak tentang etika dan moral. Jangan samapai munculnya video tiktok asusila di kalangan  anak-anak muncul lagi.

Wakil Bupati Tasikmalaya, H Cecep Nurul Yakin akan berusaha keras membangun karakter dan ahlak anak melalui dunia pendidikan.

Pendidikan moral di kalangan generasi muda kata Cecep menjadi sangat penting diberikan kepada para remaja agar terhindar dari tindakan asusila.

Apalagi sampai menyebar di media sosial seperti yang terjadi saat ini video tiktok yang membuat heboh warga Tasikmalaya.

Kata Cecep, pemerintah daerah akan berusaha keras melalui dunia pendidikan untuk membangun generasi unggul dan memiliki moralitas yang baik.

Langkah itu dilakukan dengan melibatkan kalangan ulama dan ustad yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.

Munculnya video tiktok tindakan asusila sepasang remaja yang saat ini viral di media sosial tidak lagi terjadi di Kabupaten Tasikmalaya.

Video tiktok viral itu  memperlihatkan adegan asusila  sepasang remaja di wilayah Tasik Utara. Ada tiga video tiktok tidak senonoh yang dilakukan remaja di Tasikmalaya.

Dari video tiktok yang beredar di media sosial remaja dalam video tiktok itu terlihat  masih mengenakan seragam sekolah.

Setelah video tersebut viral dan membuat heboh warga Tasikmalaya itu pelaku di video tiktok tersebut terganggu secara psikologi.

Pemeran dalam video tiktok tersebut merasa minder dan malu oleh teman temannya di sekolah. Kondisi ini harus menjadi perhatian semua pihak agar mental anak tidak jatuh.

"Pelaku masih di bawah umur butuh penanganan untuk memulihkan psikologisnya. Dampak dari beredarnya video tersebut sangat besar pada psikologis anak, " kata Tokoh Pemuda Tasik Utara Dwi Juli Kusmorof pada Deskjabar Sabtu 27 November 2021.

Upaya pemulihan terhadap anak yang menjadi korban kata Dwi harus dilakukan. Termasuk diberikan pemahaman agar anak-anak tidak melakukan hal yang tidak terpuji.

Baca Juga: BISA TERUNGKAP Kasus Pembunuhan Subang, Bila 2 Alat Bukti Ini Dibedah Lebih jauh, NASI GORENG atau HANDPHONE ?

Video tiktok asusila sepasang remaja di Tasikmalaya itu dilakukan di wilayah Tasik Utara. Dan telah membuat heboh masyarakat.

Video yang beredar di media sosial itu memperlihatkan sepasang kekasih yang masih pelajar melakukan tindakan asusila.

Ada tiga video yang memperlihatkan adegan sepasang kekasih bermesraan. Dua video terlihat di depan rumah berwarna putih. ***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x