FAKTA MENGHARUKAN Kasus Pembunuhan Subang, Begini Pesan Terakhir Amel kepada Yosef, Bapaknya

- 1 Desember 2021, 09:02 WIB
Yosef mengungkapkan pesan terakhir anak bungsunya, Amalia Mustika Ratu alias Amel, yang jadi korban pembunuhan di Subang.
Yosef mengungkapkan pesan terakhir anak bungsunya, Amalia Mustika Ratu alias Amel, yang jadi korban pembunuhan di Subang. /YouTube Misteri Mbak Suci/

DESKJABAR – Perkembangan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang telah memasuki hari ke-104, Rabu, 1 Desember 2021. Sejauh ini, penyidik dari Polda Jabar masih berpacu dengan waktu dalam mengungkap pelaku.

Kasus pembunuhan Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021 tersebut merenggut nyawa Tuti Suhartini (istri Yosef) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu alias Amel.

Dalam update terbaru, terungkap pesan terakhir Amel kepada bapaknya, Yosef, dalam video wawancara Yosef Hidayah bersama kuasa hukumnya Fajar Sidik, dan Deden, diunggah di kanal Youtube Misteri Mbak Suci, Senin 30 November 2021 malam.

Baca Juga: Kades Jalancagak Subang Unggah Video 'Akhirnya Pelaku Pembunuhan Ditangkap dalam Waktu 8 Jam,' Netizen Kecele

Ketika Yosef ditanya apakah ada pesan dalam obrolan terakhir dari anaknya, Amalia Mustika Ratu alias Amel, pria itu mengangguk.

"Pah, Amel ingin berterima kasih dan balas budi karena sudah disekolahkan selesai kuliah. Ingin kerja ingin balas budi," kata Yosef menirukan pesan Amel, anak bungsunya.

Yosef juga menyebutkan bahwa ia dan istrinya, sayang dan dekat dengan anak-anaknya, Yoris dan Amel.

Ia juga bercerita jika Amel baru bisa menyetir kendaraan sehingga mau mengantar dia pergi main golf atau pergi dengan ibunya.

"Kalau mau pergi ke mana-mana sama Mamanya sudah ada Amel," ucap Yosef.

Yosef pun mendoakan istri dan anaknya diterima iman dan Islam-nya. 

"Yang namanya syahid, semoga diangkat derajatnya oleh Allah dan dimuliakan oleh Allah. Allah yang Maha Sempurna, semoga dia ditempatkan di surganya yang mulia oleh Allah SWT," tutur Yosef.

Ia pun berharap kasus pembunuhan Subang bisa terungkap pelakunya dan cepat selesai.

Baca Juga: Update Keterangan Saksi Kasus Pembunuhan Subang, Mimin, Istri Muda Yosef Belum Tenang, Ini Alasannya

Dus telepon seluler

Pada kesempatan itu, Fajar Sidik juga mengungkapkan pertanyaan penyidik seputar 11 alat telekomunikasi termasuk telepon seluler (ponsel) atau handphone (HP) milik Amel dan nasi goreng di meja rumah yang jadi TKP.

Mengenai 11 alat telekomunikasi termasuk 3 HP Amel yang ditanyakan penyidik pada Kamis 25 November 2021, Fajar Sidik menjelaskan bahwa yang ditanyakan tim penyidik itu bukan HP melainkan kepemilikan dusnya.

Dari 11 dus HP tersebut, Yosef mengidentifikasi 3 milik Amel, 1 milik Tuti. "Ada juga 1 HP rusak milik Amel," ujar Fajar Sidik.

Mengenai sisa nasi goreng di meja makan yang ditanyakan tim penyidik, Fajar Sidik mengonfirmasi bahwa pertanyaan itu mengerucut kepada kebiasaan Amel. 

"Apakah Amel itu kalau malam suka makan, kalau lapar malam-malam, beli sendiri, atau lewat online?" kata Fajar Sidik. 

Ia menjelaskan bahwa ketika ditanyakan penyidik kepada Yosef, ayah Amel itu mengatakan bahwa sebelum pergi pada tanggal 17 Agustus 2021, tidak ada nasi goreng di meja. Yosef tidak pernah melihat nasi goreng.

Baca Juga: Pembelajaran dari Kasus Pembunuhan di Subang, Sumy Hastry: Pentingnya Menjaga dan Melindungi TKP

"Amel juga kalau makan nasi goreng yang dibeli dari online, nasi gorengnya  dengan alas bungkusnya diletakkan di piring. Sementara foto yang disodorkan tim penyidik, nasi gorengnya ada di piring tanpa alas bungkusnya," kata Fajar Sidik.

Menurut Fajar Sidik, kebiasaan Amel, jika malam-malam lapar, dia tidak pernah masak sendiri tapi membeli secara online.

"Kalau membeli biasanya untuk dimakan berdua dengan ibunya. Tidak pernah makan sendiri," ucap Fajar Sidik. 

Begitu pula soal posisi terakhir mobil Alphard, sebelum Yosef pulang ke rumah istri mudanya, Mimin sekitar pukul 9 malam pada tanggal 17 Agustus 2021.

Menurut Fajar Sidik, saat Yosef pamit, posisi mobil mengarah ke dalam garasi dan Tuti Suhartini meminta Yosef untuk menutup portal sebelum pulang.

Namun saat dia ke TKP pada pagi hari tanggal 18 Agustus 2021, portal sudah dalam keadaan terbuka, dan posisi Alphard sudah berbeda dengan bagian kepalanya mengarah ke jalan.

Yosef juga mengaku, saat pertama masuk TKP dia memangil saksi Mang Ujang dan masuk ke TKP yang sudah dalam kondisi acak-acakan. Jadi Yosef berpikir istrinya Tuti dan Amel jadi korban penculikan.

"Pak Yosef sempat mencari Amel dan mencari dulu apakah di dalam bak ada Amel, makanya nyepret darah sedikit ke bajunya. Karena dalam posisi baknya," kata Fajar Sidik memberi tanda setinggi dadanya yang dikonfirmasi Yosef.

Bahkan, pukul 7.24 WIB Yosef sempat telepon ke HP Amel tetapi tidak tersambung. Kemudian pukul 7.26 WIB, ia telefon Yoris dan yang mengangkat  adalah istrinya Yoris, yakni Yanti.

Baca Juga: UPDATE Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Sumy Hastry: Inafis Dapat Sidik Jari di Tembok, Pintu, dan Mobil

Temuan DNA dan sidik jari

Sementara itu, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang saat ini sudah melewati lebih dari 100 hari sejak terjadi pada 18 Agustus 2021. Kendati sudah memeriksa 55 saksi, penyidik belum menetapkan tersangka.

Seperti diberitakan DeskJabar.com, setelah terjadi pembunuhan ibu dan anak di Subang pada 18 Agustus 2021, polisi yang masuk TKP mendapati lantai rumah dalam keadaan basah.

Pelaku diduga berusaha membersihkan sidik jari termasuk di tubuh korban Tuti Suhartini dan Amel sebelum ditumpuk di bagasi mobil Alpard.

Pelaku juga diduga membersihkan bodi mobil Alphard untuk menghilangkan jejak sidik jari.

Meskipun mobil sudah dibersihkan, menurut pakar forensik Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry, karena dibersihkan secara terburu-buru sehingga di beberapa bagian mobil masih ditemukan sidik jari.

Sumy Hastry menilai pelaku kejahatan semakin pintar dalam menghilangkan jejak-jejak karena semua orang mudah mengakses forensik di internet, untuk mempelajari cara menghilangkan alat bukti.

Pada kesempatan lain, Sumy Hastry menjelaskan bahwa proses identifikasi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang butuh waktu lama meskipun penyidik sudah mendapatkan puluhan DNA di TKP.

Baca Juga: 3 Alat Bukti Ungkap Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Anjas: Hasil Autopsi, Sidik Jari, & DNA di Puntung Rokok

"Kita sudah dapatkan puluhan DNA yang ada di sekitar lokasi, kita petakan. Matching nggak dengan DNA yang kita dapat di properti atau barang bukti di lokasi itu. Makanya butuh waktu lama," tutur dr Sumy Hastry.

Ia menjelaskan, pemeriksaan darah cepat, yaitu tiga hari selesai. Akan tetapi, untuk memeriksa sidik jari di rokok, atau di kursi, pintu, atau mobil, prosesnya lama.

"Tambah lama lagi karena pemeriksaan berulang dan diambil beberapa kali. Apalagi TKP Subang kacau sudah terkontaminasi karena ada banyak orang yang masuk," ujar Sumy Hastry.

Meski demikian, dr Sumy Hastry yakin kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang bakal terungkap. Alasannya, tes DNA tidak bisa dibohongi dan tidak ada kejahatan yang sempurna.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Misteri Mbak Suci


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x