Network
DESKJABAR – Perkembangan terakhir penungkapan kasus pembunuhan Subang, penyidik memeriksa orang-orang yang ada di sekitaran Yosef, salah satu saksi utama kasus yang juga istri dan ayah korban.
Dalam pemeriksaan terakhir di Polres Subang yang berlangsung Senin 29 Novenber 2021, juga muncul saksi-saksi baru yang selama ini tidak terendus media yakni teman-teman anak dari ibu Mimin.
Hal yang menarik lainnya dalam pemeriksaan kasus pembunuhan Subang Senin kemarin adalah, Mimin, yang juga istri muda Yosef, dicecar pertanyaan yang cukup banyak yakni 40 pertanyaan.
Baca Juga: PAK KADES Bikin Prank di Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Netizen Banyak yang Kecele
Di antara pertanyaan tersebut ada 3 poin penting yakni soal dimana Yosef parkir motor saat tanggal 17 Agustus 2021 malam, ada berapa jam dinding di rumah Mimin, serta kebiasaan anak Mimin yakni Abi.
Timbul pertanyaan, apa tujuan tim pemeriksaatau tim penyidik kasus pembunuhan Subang hingga mencecar dengan pertanyaan soal parkir motor Yosef, jumlah jam dinding, serta soal kebiasaan anak Mimin.
Tentunya tim penyidik punya alasan dan tujuan dengan mempertenyakan soal-soal itu, atau bahkan mungkin saja keterangan-keterangan itu dinilai krusial dalam pengungkapan kasus pembunuhan Subang tersebut.
Menurut analisa Anjas lewat kanal Youtube Anjs di Thailand yang tayang pada Selasa 30 November 2021 sore menyatakan bahwa tujuan tim penyidik mencecar dengan pertanyaan soal parker motor Yosef, jumlah jam dinding, dan soal kebiasaan anak Ibu Mimin, bisa jadi untuk tujuan mengecek kejujurannya.
“Ada 3 poin petanyaan baru yang diajukan, pertanyaa ini bisa saja krusial ada banyak hal karena tidak bisa dipungkiri dari awal, mereka mendapat sorotan publik, bahkan karena subjektifitas statusnya sebagai istri muda,” ujar Anjas.
Baca Juga: Ngamuk dan Membuat Onar Saat Menemui Sang Kekasih, Pria di Tasikmalaya Tewas Diserang Massa
Tujuan tim penyidik
Anjas mengemukakan bahwa dari jejak digital, selama ini tidak ada pernyataan soal bukti-bukti ilmiah seperti DNA atau sidik jari milik Mimin, istri kedua Yosef Subang.
Tetapi siapa tahu tim penyidik punya data-data baik dari data-data yang diperoleh dari CCTV maupun dari jejak digital dari HP.
Soal pertanyaan dimana pak Yosef parkir motor pada tanggal 17 Agustus 2021 malam sepulang dari rumah almahum Tuti Suhartin dan Amel di Cuseuti, Jalancagak.
“Mengapa ditanyakan, mungkin tim penyidik ingin mengecek kejujuran Mimin, atau memang dia tidak tahu tentang kejadian tersebut,” ujar Anjas.
Mungkin saja Yosef malam itu pulang ke rumah Mimin lewat dari jam 12 malam, dan tim penyidik memiliki bukti-bukti CCTV. Jadi penyidik ingin mengetahui kejujuran Mimin.
Demikian juga pertanyaan soal jumlah jam dinding yang ada di rumah Mimin, dan di jawab ada 6 buah.
Menurut Anjas, di bagian akhir menjelang pengumuman tersangka, tim penyidik ingin data lebih detail lagi. Tujuannya juga untuk mencari tahu detail perbedaan menit per menit soal ketika Yosef tiba di rumah Mimin.
Demikian juga pertanyaan soal kebiasaan anak Mimin yakni Abi yang dijawab selain main games dia juga suka main badminton.
Menurut Anjas, bisa saja tim penyidik mempertanyakan itu untuk mencari jawaban soal data atau keterangan yang mengarah kepada Abi.
“Soal kedua anak kebiasaan Abi selain games main badminton, kenapa dipertanyakan, mungkin ada beberapa hal penyidik mengarah kepada Abi. Misal ada data CCTV atau sinyal HP mengarah ke sana, jadi penyidik perlu data,” paparnya.
Baca Juga: FAKTA TERBARU, Mimin Dites Kejujuran untuk Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
“Atau ada keterangan saksi lain yang mengarah ke dia dan penyidik tidak ingin percaya begitu saja, sehinga penyidik perlu menanyakan soal itu kepada Ibu Mimin,” lanjut Anjas.
Anjas juga menyoroti penampilan Mimin dalam pemeriksaan terakhir kasus pembunuhan Subang pada pemeriksaan Senin 29 November 2021, karena di situ Minin sudah tampil lebih tenang daripada pemeriksaan-pemeriksaan sebelumnya.
Menurut Anjas, mungkin Mimin sudah belajar dari pemeriksaan-pemeriksaan sebelumnya sehingga kali ini dia jadi bisa tampil lebih tenang.
Namun kekhawatiran pemeriksaan yang berulang-ulang itu, menurut Anjas, saksi tentu akan banyak belajar dari pemeriksaan-pemeriksaan sebelumnya. Dan disutlah khawatir keterangan yang keluar bukan lagi fakta tetapi opini. ***
