Jika melihat luka-luka serius yang ada di jasad Amel, tidak mungkin pelakunya orang dekat korban. Jangan-jangan menurut Anjas pelakunya adalah seorang psikopat atau sosiopat?
Jika melihat foto jasad Amel yang dalam keadaan bersih, maka Ajas menduga pelakukan adalah seorang sosiopat.
Baca Juga: ANALISA BARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Diantara 5 Orang, 3 Diantaranya Pembunuh
Menurut Anjas, psikopat penyebabnya adalah bawaan lahir. Di otaknya, saluran ke empatinya sudah putus. Biasanay pelaku seperti ini senang saat melakukan penyiksaan.
Sedangkan sosiopat penyebabnya adalah orang melakukan pembunuhan karena faktor lingkungan.
“Misal, dia membunuh karena tidak bermaksud membunuh. Sebab kalau idak dibunuh maka dia sendiri yang akan dibunuh. Demikian juga saat merampok, dia terpaksa merampok kalau tidak keluarganya tidak bisa makan,” papar Anjas.
Anjas menambahkan, saat eksekusi juga ada perbedaan antara pelaku psikopat dan sosiopat. Kalau pelaku sosiopat masih ada rasa empatinya. “Kondiai jasad Amel sangat bersih karena dia masih ada rasa empatinya,” ujar Anjas.
Baca Juga: Terjadi Tabrakan Beruntun Libatkan Kontainer di Nagrok, Jalan Raya Bandung-Garut
Pelaku tidak bawa HP
Analisa Anjas juga menyebutkan pelaku kasus pembunuhan Subang tidak bawa HP saat melakukan eksekusi Tuti dan Amel pada 18 Agustus 2021 dinihari. Sebab, kalau membawa HP posisinya bisa terlacak melaui metode pelacakan BTS.