SUKABUMI, PANTAI PALABUHANRATU, Mitos Nyi Roro Kidul versi Batak, dan Sejarah Zaman Belanda

- 29 November 2021, 12:31 WIB
Bekas dermaga lama Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Bekas dermaga lama Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Mitos adanya Nyi Roro Kidul masih menjadi kepercayaan masyarakat Pulau Jawa, termasuk di pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Ada mitos Nyi Roro Kidul versi Pulau Jawa versi Batak dari Sumatera, dan potongan sejarah pantai selatan Sukabumi zaman kolonial Belanda.

Nah, sejumlah tokoh agama Islam pun juga sudah menjelaskan, apa itu Nyi Roro Kidul, misalnya ulama asal Cirebon,Buya Yahya.

Berikut ini, adalah perbandingan singkat kisah pantai selatan Pulau Jawa, antara mitos Nyi Roro Kidul versi Batak dengan aspek sejarah di zaman kolonial Belanda.

Baca Juga: PENASARAN Menyelam ke Laut Diyakini Istana Nyi Roro Kidul di Sukabumi, Tim Penyelam Temukan Sesuatu

Untuk urusan mitos, khususnya versi Batak, Nyi Roro Kidul diyakini sebagai jelmaan dari seorang putri raja Batak, namanya Si Boru Biding Laut.

Gambaran versi bahwa Nyi Roro Kidul aslinya adalah wanita Batak, muncul dalam YouTube Romauli Edukasi berjudul “Nyi Roro Kidul Cucu SiRaja Batak - HOAKS atau FAKTA ?”, diunggah 6 Januari 2021.

Singkatnya, Si Boru Biding Laut yang sedang berwisata di sebuah pulau dekat Sibolga, terhanyut arus laut lalu terdampar terdampar di Pulau Jawa.

Kemudian ada raja di Jawa Timur yang naksir Si Boru Biding Laut lalu menikahinya.

Baca Juga: Nyi Roro Kidul Bisa Menjelma Sesuai Pesanan Mirip Artis Terkenal, Buya Yahya Menjelaskan Mengapa

Namun Si Boru Biding Laut ada yang memfitnah berselingkuh, sehingga raja tersebut membuang wanita itu ke Banten dengan menyusuri pantai laut selatan.

Ketika di perjalanan laut, perahu dan Si Boru Biding Laut serta para pengawalnya tenggelam ketika menyusuri di pantai selatan.

Si Boru Biding Laut yang tewas di laut itu, oleh masyarakat pantai selatan Pulau Jawa diyakini kemudian menjadi hantu yang disebut sebagai Nyi Roro Kidul.

Sedangkan dari versi sejarah zaman kolonial Belanda, pada tahun 1920-an sampai menjelang pecah Perang Dunia II (1942), di Palabuhanratu menjadi rute pelayaran layanan kapal penumpang pantai selatan Pulau Jawa.

Baca Juga: ANALISA BARU Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mungkinkah Banpol Menghilang ?

Informasi ditelusuri DeskJabar.com dari Koninklijke Bibliotheek Belanda, bahwa saat itu perusahaan pelayaran Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) melayani pelayaran kapal penumpang di pantai selatan Jawa Barat.

Ada pun rute yang dilayani, adalah Pelabuhan Tanjung Priok Batavia (kini Jakarta), melintasi Selat Sunda, lalu ke pantai selatan Banten, singgah di Palabuhanratu, lalu tujuan akhir pelabuhan Cilacap (Jawa Tengah), pp.

Singkatnya, zaman dahulu, orang-orang asal Cilacap dan Palabuhanratu, jika ingin ke Batavia lebih mengandalkan perjalanan laut melalui pantai selatan Pulau Jawa, yaitu Sukabumi.

Tampaknya, ini disebabkan, perjalanan darat dari Cilacap dan Palabuhanratu menuju Batavia dan sepulangnya juga, waktu itu masih berat dan harus melintasi rimba belantara.

Baca Juga: UPDATE KASUS Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, YouTuber Menjadi Mimpi Aneh

potongan berita suratkabar De kourier terbutan 10 Januari 1931
potongan berita suratkabar De kourier terbutan 10 Januari 1931 Dok Koninklijke Bibliotheek Belanda

Nah kembali kepada mitos adanya Nyi Roro Kidul sebagai penguasa pantai selatan Pulau Jawa, surat kabar De koerier terbitan 10 Januari 1931 memberitakan, pihak Belanda menyebut hanya sebagai takhayul yang dipercaya sebagian masyarakat.

Bahkan, pihak Belanda menyebutkan, bahwa Nyi Roro Kidul sebagai sebuah “sejarah yang aneh”.

Nah dari aspek agama Islam dimana Buya Yahya menjelaskan, dimana pada sebuah kajian di Pondok Sesantren Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya memperoleh pertanyaan dari hadirin, terkait Nyi Roro Kidul, tahun 2019 lalu.

Baca Juga: SEGERA BERAKHIR Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, HP Amalia Ditemukan ? Pembunuh Terlacak ?

Buya Yahya menjawab, “Nyi Roro Kidul adalah kisah bualan. Memang paling kaya setan itu adalah Indonesia Raya, semuanya kembali kepada iblis, setan, dan jin,” ujarnya, dalam tayangan YouTube Al-Bahjah TV berjudul “Apakah Benar Nyi Roro Kidul Penguasa Laut Selatan? - Buya Yahya Menjawab”, diunggah 24 April 2019.

Disebutkan Buya Yahya, bahwa khazanah jenis setan dan jin di Indonesia, misalnya tuyul, wewe gombel, demit, kuntilanak, nyi blorong, Nyi Roro Kidul, dll.

“Mereka itu semuanya setan dari bangsa jin dan iblis, enggak ada itu namanya Nyi Roro Kidul, jangan percaya dengan Nyi Roro Kidul,” tegas Buya Yahya, yang merupakan pemimpin Pondok Pesantren Al-Bahjah, Cirebon ini. ***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Youtube Al-Bahjah TV DeskJabar YouTube Romauli Edukasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah