Pasca banjir bandang Garut yang terjadi Jumat 27 November 2021, Pemerintah Kabupaten Garut,kata Helmi, segera melakukan langkah tanggap darurat bencana selama tujuh hari ke depan. Tujuannya menanggulangi terdampak bencana banjir yang meluluh-lantakan puluhan hektare sawah, kebun serta menenggelamkan ratusan rumah di Sukawening dan Karangtengah.
Dalam kunjunganya itu, Helmi menitik beratkan normalisasi akses jalan yang rusak. "Dengan gotong-royong masyarakat dibantu TNI-Polri, Pemerintah Kabupaten melakukan gerakan pembersihan rumah-rumah yang diterjang lumpur pasca banjir bandang," tuturnya.
Dengan harapan gerakan itu akan membersihkan rumah yang sedianya kotor bisa segera ditempat. " Kita saksikan bersama banyak endapan lumpur sisa-sisa banjir bandang kemarin yang di bawa air bah. Dan itu harus segera dibersihkan," kata Helmi.
Kabar terakhir pasca banjir bandang Garut, kini muncul permasalahan baru. Endapan lumpur, tumpukan sampah, tumpukan bahan material masih teronggok di sejumlah sudut perkampungan.
Pemandangan warga menjemur barang-barang yang terendam banjir bandang Garut terlihat di sana-sini. Mulai dari pakaian, lemari, kasur bahkan barang elektronik lainnya mewarnai setiap lahan kosong.
Sekda Garut yang juga terjun langsung meninjau lokasi di salah satu Kecamatan terdampak banjir bandang Garut mengucapkan terimaka kasih atas inisiatif Kepala Desa Mekarwangi yang telah mendirikan posko dapur umum bagi para terdampak.***