BANJIR TELAH SURUT: Perjalanan Kereta Api Daop 2 Bandung Kembali Normal

- 28 November 2021, 07:44 WIB
Petugas melakukan penanganan rel kereta api yang terendam banjir di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 27 November 2021
Petugas melakukan penanganan rel kereta api yang terendam banjir di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 27 November 2021 /ANTARA/Twitter/@mas_didiek/

DESKJABAR - Perjalanan kereta api (KA) Daerah Operasi (Daop) 2 yang sempat tertahan banjir di kawasan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 27 November 2021 kemarin, kini sudah berjalan kembali.

Kereta yang sempat tertahan itu sebanyak lima kereta lokal KRD Bandung Raya dan enam KA jarak jauh, mulai dari KA Argowilis, KA Turangga, KA Kutojaya Selatan, KA Pasundan, KA Malabar dan KA Lodaya.

Sejumlah kereta antarkota tersebut tertahan dan tidak dapat melalui rel kereta yang ada kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, itu sejak sekitar pukul 16.00 WIB. Sehingga KA sempat tertahan selama 4,5 jam.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU: SADIS Amel Terpaksa Dibunuh?, dr Hastry Jelaskan Jenazah di TKP

Baca Juga: AKHIRNYA TERUNGKAP INILAH PELAKU PEMBUNUH SUBANG: Nama Sudah di Tangan Polisi, TERSANGKA ADALAH...

Manajer Humas PT KAI Daop 2 Kuswardoyo mengatakan sejumlah kereta lokal dan kereta jarak jauh yang sempat tertahan itu mulai berjalan secara bergiliran. Titik genangan banjir di rel kereta itu berlokasi di antara Stasiun Cimekar dan Stasiun Haurpugur.

"Dinyatakan bisa dilewati kembali dengan kecepatan terbatas,hanya 5 kilometer per jam, mulai pada pukul 20.33 WIB (Sabtu 27/11)," kata Kuswardoyo di Bandung, Jawa Barat.

Dengan adanya peristiwa tersebut, Kuswardoyo, atas nama PT KAI menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Menurutnya banjir tersebut diakibatkan salah satu tanggul di Sungai Cikeruh jebol.

"Kondisi yang disebabkan faktor alam ini tentunya sulit untuk diprediksi, apalagi di tengah curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini," kata dia.

Maka dari itu, ia mengajak masyarakat agar bersama-sama menjaga lingkungan guna mengurangi risiko musibah yang timbul diakibatkan faktor alam.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x