Baca Juga: PERINGATAN DINI BMKG Senin 8 November 2021, Berikut Kabupaten/Kota yang Alami Cuaca Ekstrim
Dari fakta tersebut, mungkinkah tujuan dari si pelaku meletakkan jenasah di bagasi Alphard krn faktor sakit hati, karena umumnya menurut kriminolog bahwa alasan kejahatan pembunuhan biasanya karena alasan hubungan sosial, asmara, atau harta.
“Karena Alphard adalah mobil mewah mungkinkah ada salah satu otak dair pelaku karena merasa kesal kepada korban. Orang ini saking bencinya, menewaskan korban dan meletakkan di dalam barang yang paling di sayangi korban,” papar Anjas.
Posisinya jenazah juga penting, kedua jenasah sangat memprihatinkan karena kedua jenazah bertumpuk di bagasi mobil.
“Itu benar-benar sudah tidak ada lagi respek. Kalau ada yang berpendapat pelaku masih ada rasa sayang dengan memandikan kedua jenasah, menurut saya memandikan jenazah tersebut murni untuk alasan menghilangkan sidik jari,” ujar Anjas.
Baca Juga: Gempa Bumi Terkini Guncang Padang Sidempuan: Ini Informasi Lengkap Dari BMKG
Sebab, menurut Anjas, kalau memang pelaku masih punya rasa kasih sayang, maka mereka tidak akan menyimpang jenazah tersebut di bagasi dengan cara ditumpuk.
Menurut Anjas, dugaan motif pembunuh ibu dan anak di Subang lebih ke sakit hati, dan kemungkinan ada kaitan ceritanya dengan mobil Alphard tersebut.
Diketahui, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang proses penyidikan sudah memasuki waktu hampir tiga bulan sejak kejadian 18 Agustus 2021.
Pelaku pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu belum ditemukan, dimana mayat mereka ditemukan dalam sebuah mobil Toyota Alphard akibat pembunuhan Subang, pada garasi rumah kejadian di Kampung Ciseuti, Jalancagak, Subang.