“Saya ada di Lembang UPTD litbang, yang hari ini kita melakukan ekspor ke beberapa negara, Cina dan Amerika, kentang yang sudah diindustrikan dan itu untuk pertama kali, selama ini kita makan keripik-keripik dan lain-lain itu lebih banyak impornya,” katanya.
Walaupun masih dalam skala kecil, Syahrul menilai hal seperti ini harus terus digenjot oleh Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota. Apalagi kualitas olahan produksi kentang di Indonesia sudah diterima pasar internasional.
“Sekarang ini walaupun masih dalam skala kecil. Kita berharap bahwa ini menunjukkan kemampuan kita dengan hasil olahan produksi terutama kentang dengan varietas yang ada itu mampu diterima pasarnya oleh dunia,” ucapnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat mengatakan, bahwa di Jawa Barat, khusus produksi kentang, sejak lama memiliki Balai Benih Kentang Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Dari Balai Benih Kentang Jawa Barat itu, disebutkan, dipenuhi kebutuhan benih kentang berkualitas tinggi bagi para penangkar dengan mengacu standar yang ditetapkan pula oleh Kementerian pertanian.
Bahkan, benih-benih kentang yang dihasilkan dari Balai Benih Kentang Jawa Barat di Pangalengan itu, menjadi sumber pasokan nasional karena dibutuhkan oleh sejumlah provinsi lain yang juga memproduksi kentang.
Kepala Balai Benih Kentang Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Juju Rukman, pada acara tersebut juga dilepas varietas beberapa varietas kentang oleh Menteri Pertanian.