Menurut Kriminolog Kemungkinan Ada Tiga Motif di Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Salah Satunya Uang

- 1 November 2021, 08:48 WIB
TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. Kriminolog menyebut kemungkinan ada tiga motif  dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. Kriminolog menyebut kemungkinan ada tiga motif dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. /Antara/

 

 

DESKJABAR – Tiga faktor yaitu kekuasaan, uang dan hubungan sosial kemungkinan menjadi motif  pelaku dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang hingga dua bulan Polisi belum bisa juga ungkap siapa pelaku pembunuhan Subang ini.

Menurut Krimonolog dari Unpad, Yesmil Anwar kejahatan itu pangkalnya ada tiga yaitu kekuasaan, uang, dan hubungan sosial. Semua itu harus ditelusuri untuk mengungkap siapa pelaku dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Yesmil Anwar menuturkan, bisa saja motif dari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini lebih dari satu motif, atau malah ada tiga motifnya. Semua itu yang perlu diperdalam.

Baca Juga: Mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan Sebut Bentuk Tim Independen Untuk Kasus Pembunuh ibu dan Anak di Subang

Baca Juga: TANGKAP PEMBUNUH SUBANG UPDATE: Mantan Kadiv Humas Polri dan Kapolda Jabar Anton Charliyan Sarankan Begini...

Untuk itu, Yesmil menyarankan pemeriksaan saksi dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini, disisir mulai dari lingkungan pertama keluarga korban hingga ke masalah pribadi korban.

"Jadi kalau penyelidikan mau diulang lagi, tidak jadi masalah," kata dia kepada wartawan, Sabtu, 31 Oktober 2021.

Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini memang masih misteri sehingga Polisi masih belum bisa mengumumkan siapa pelaku dari pembunuhan Subang ini yang sudah menjadi perhatian publik tidak hanya Jawa Barat tapi juga nasional.

Baca Juga: SIAPA Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Kriminolog Yesmil Anwar Ungkap Kesalahan Polisi di Kasus Subang

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU: Ada Hal Ghoib Membantu, Mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan Yakin PELAKU DITANGKAP

Menurut Kriminolog Yesmil Anwar, sulitnya pengungkapan pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang ini karena kemungkinan kejadian ini merupakan pembunuhan berencana.

Pembunuhan berencana, dikatakan Yesmil biasanya lebih sulit proses penyelidikannya karena korban bisa saja dibunuh tidak di tempat itu. Dengan kata lain, tempat kejadian perkara (TKP) bukan di sana.

Dalam kasus pembuuhan ibu dan anak di Subang ini, lanjut Yesmil, polisi tak perlu mengejar pengakuan, sebab pengakuan tidak akan membuahkan kebenaran materil. "Saya pikir ini tantangan bagi kepolisian, karena di awalnya sudah terlalu menekankan pada pengakuan orang yang disangka," ujar Yesmil Anwar.

Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG TERBARU, Pakar Kriminolog Ungkap Sesuatu Bikin Mengejutkan di Kasus Pembunuh Ibu dan Anak

Baca Juga: UPDATE Mencari Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Mungkinkah Penyidik Mulai Kelelahan ?

Yesmil Anwar pernah mengatakan, belum terungkapnya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini menjadi ujian berat profesionalitas polisi di Subang.

Seperti kerap diberitakan, penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu telah mendapat bantuan dari Polda Jawa Barat dan Bareskrim Mabes Polri.

Kriminolog Unpad, Yesmil Anwar pun mendukung langkah penyelidikan bersama tersebut. Akan tetapi, semua itu tetap harus didukung dengan sarana prasarana yang menunjang.

Baca Juga: Jepang Bawa 3 Gelar Juara di Badminton Prancis Terbuka 2021, Korea Selatan Raih 2 Gelar, Indonesia Nihil

Baca Juga: Inilah Hasil Lengkap Final Prancis Open 2021 Badminton, Minions alias Markus Gideon-Kevin Sanjaya Gagal Juara

 Seperti diketahui, kasus pembunuh ibu dan Anak di Subang terjadi pada 18 Agustus 2021. Kejadian ini dinilai sadis dan mengegerkan masyarakat, karena setekah dibunuh, jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustikaratu alias Amel ditumpuk di dalam bagasi Mobil Alphard milik korban.

Dalam proses pengungkapan pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut, Polres Subang mendapat backup dari Polda Jabar dan Mabes Polri.

Selain sudah melakukan 2 kali otopsi terhadap jasad korban, penyidik juga sudah berkali-kali memanggil sejumlah saksi utama kejadian, dan terakhir pada Kamis dan Jumat pekan lalu, polisi memanggil saksi Danu. ***

Editor: Ferry Indra Permana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah