Pemulihan DAS Citarum Digenjot di Cipongkor, Bandung Barat (KBB), Kolaborasi Perkebunan Kopi Menjadi Solusi

- 19 Oktober 2021, 19:35 WIB
Penanaman kopi di Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat untuk pemulihan lingkungan dan solusi bisnis masyarakat terkait upaya menekan dampak perubahan iklim.
Penanaman kopi di Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat untuk pemulihan lingkungan dan solusi bisnis masyarakat terkait upaya menekan dampak perubahan iklim. /Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

DESKJABAR- Langkah pemulihan lingkungan berbasis bisnis komoditas perkebunan terus di Jawa Barat, akibat terjadinya perubahan iklim global.

Pembangunan usaha perkebunan kopi rakyat di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) strategi pemulihan DAS Citarum dan solusi bisnis masyarakat

Cipongkor merupakan salah satu kawasan kritis di hulu DAS (daerah aliran sungai) Citarum, yang terus dipulihkan sebagai langkah pengamanan lingkungan, sumber air, sekaligus memunculkan sumber ekonomi baru bagi masyarakat setempat.

Pembangunan perkebunan rakyat komoditas kopi di Cipongkor itu berupa kolaborasi oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Dinas  Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bandung Barat, dan Kelompok Tani Sugih Tani, berupa penanaman lahan kritis hulu DAS Citarum dengan ribuan tanaman kopi.  

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Hendi Jatnika, di Bandung, Selasa, 19 Oktober 2021 menyebutkan, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat selalu konsisten mendukung pemulihan atau rehababilitasi lahan kritis DAS Citarum dgn komoditi perkebunan, diantaranya untuk Cipongkor.

Baca Juga: Kopi Liberica Asal Sumedang, Jawa Barat Musim Panen Tahun 2021, Diam-diam Banyak Peminatnya

“Dengan menggunakan tanaman kopi arabika, merupakan komoditas yang cocok secara teknis maupun ekonomis untuk kepentingan strategis pemulihan lingkungan dan ekonomi masyarakat setempat,” ujar Hendi Jatnika.

Kawasan hulu DAS Citarum berperan penting terhadap antisipasi dampak perubahan iklim, mengurangi emisi gas rumah kaca, dst, yang pengaruhnya sampai perkotaan besar.

Ada pun pelaksanaan langsung upaya memulihkan lingkungan di hulu DAS Citarum di Cipongkor, sudah dilakukan sosialisasi penanganan dampak perubahan iklim di Desa Baranangsiang Kec. Cipongkor Kab. Bandung Barat.

Caranya dengan penanaman kopi sebanyak 5.000 pohon varietas Lini S795, dengan maksud berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca dan membantu peningkatan cadangan karbon.

Baca Juga: Perkebunan Jawa Barat, Masyarakat Pangandaran Antusias Budidaya Vanili

Mengapa menggunakan tanaman kopi arabika varietas lini S795, karena dikenal paling handal dalam segala musim dengan produksi yang bagus.

Dengan menggunakan tanaman kopi arabika lini S795, diharapkan kawasan hulu DAS Citarum di Cipongkor menjadi cepat pulih sambil membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat dari usaha perkebunan.

Penanaman kopi di Kecamatan Cipongkor, selatas dengan perencanaan dari Bappeda Provinsi Jawa Barat, seperti ini rencana aksi daerah penurunan emisi gas rumah kaca

“Penanamana areal kopi di hulu DAS Citarum tepatnya di Desa Baranangsiang Kecamatan Cipongkor kabupaten Bandung barat, merupakan bentuk respon serius pemerintah daerah dalam penanganan persoalan iklim,” ujar Hendi Jatnika.

Baca Juga: Rokok Kretek Murah dan Jadul Banyak Muncul Lagi, Panen Tembakau Jawa Barat Mengalami Peningkatan Penjualan

Peran strategis

Kepala Bidang Bidang Pengembangan & Perlindungan Perkebunan, Hermin Karlina, mengatakan, melalui implementasi kegiatan rendah karbon dan berketahanan iklim yang menjadi salah satu program prioritas dalam RPJMN (Perpres Nomor 18 Tahun 2020) dengan target:

  1. Penurunan emisi gas rumah kaca hingga 27,3% dan penurunan intensitas emisi sebesar 31% di tahun 2024 (PN 6 PP 3);
  2. Serta pengurangan kerugian ekonomi yang diakibatkan dari dampak perubahan iklim sebesar 1,15% terhadap PDB di 2024 (PN 6 PP 2)

Sebagaimana visi Jawa Barat terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi, pada misi ke-3 mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan melalui peningkatan konektivitas wilayah dan penataan daerah.

Kepala Bidang Banglin Dinas Perkebunan Jawa Barat Hermin Karlina melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Cipongkor, hulu DAS Citarum, terkait penanaman kopi untuk pemulihan lingkungan dan bisnis masyarakat
Kepala Bidang Banglin Dinas Perkebunan Jawa Barat Hermin Karlina melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Cipongkor, hulu DAS Citarum, terkait penanaman kopi untuk pemulihan lingkungan dan bisnis masyarakat Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Penanaman kopi di lokasi Cipongkor, diharapkan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan pengendalian dampak perubahan iklim untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Data Produksi Perkebunan di Jawa Barat Lebih Akurat Melalui Pedasibun

Strategi dilakukan, adalah mengembangkan implementasi pembangunan rendah karbon. Hal ini berkaitan upaya penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor kehutanan, pertanian, energi, transportasi, pengelolaan limbah domestik serta kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

Kepala Seksi Pengendalian Perkebunan Dinas Perkebunan Jawa Barat Mochamad Sopian Ansori bersama kelompok tani dan personel Pemkab Bandung Barat dalam penanaman kopi di Cipongkor, Kab. Bandung Barat
Kepala Seksi Pengendalian Perkebunan Dinas Perkebunan Jawa Barat Mochamad Sopian Ansori bersama kelompok tani dan personel Pemkab Bandung Barat dalam penanaman kopi di Cipongkor, Kab. Bandung Barat Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Kepala Seksi Pengendalian Perkebunan Mochamad Sopian Ansori, yang langsung berada di lokasi penanaman di Cipongkor itu, mengatakan dengan semakin banyaknya perkebunan rakyat, termasuk tanaman kopi pada tahun 2023 dapat terjadi penurunan emisi gas rumah kaca   sebesar 5,22%, dengan capaian  tahun 2020 sebesar 3,87% (target 3,82%).

Soal karakter tanaman kopi arabia varietas Lini S795, Mochamad Sopian Ansori menyebutkan, sebagaimana instruksi pada Pergub Jabar nomor 56 tahun 2012 tentang rencana aksi daerah penurunan emisi gas rumah kaca, pada sektor pertanian dengan penerapan sistem pemupukan dengan pupuk organik.

Baca Juga: Teh Celup Diprediksi Mengalami Lonjakan Pasar, Sebagai Obat Stress Menghadapi Pandemi Covid-19

“Penggunaan varietas kopi Lini S-795 dengan kelebihan ketahanan terhadap penyakit karat daun : Tahan (untuk ketinggian > 1000 m dpl) dan agak tahan (untuk ketinggian < 900 m dpl). Inilah karakter tanaman kopi yang cocok di Cipongkor, baik untuk pemulihan lingkungan hidup dan bisnis masyarakat dari berkebun kopi,” ujar Mochamad Sopian Ansori.

Kelebihan lainnya dari tanaman kopi varietas Lini S795, adalah ketahanan terhadap nematoda parasit : (nematoda R. Similis : agak rentan). Ketahanan terhadap kondisi lahan marginal : tahan.

Daerah adaptasi : dapat ditanam mulai ketinggian tempat > 700 m dpl, tipe iklim A, B, C atau D (menurut klasifikasi Schmidt & Ferguson).

Dengan karakter tersebut, penanaman kopi di DAS Citarum ini dalam rangka mendukung Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca pada sektor kehutanan (Tahun 2010-2030) berupa dukungan rehabilitasi lahan kritis di DAS Citarum. ***

Editor: Sanny Abraham


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah