Baca Juga: BERITA TERBARU Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Yosef Ungkap Misteri 07.24 di Hari Pembunuhan
Pada waktu itu, DeskJabar memperoleh nanas Si Madu dengan dipesankan oleh Yugolelono kepada petugas penyuluh pertanian di Jalancagak.
Berdasarkan catatan DeskJabar pula, dahulu sekitar tahun 1990-an, di kawasan Jalancagak pernah dibuat pabrik pengalengan nanas Subang, baik pasar ekspor maupun domestik.
Namun pabrik pengalengan nanas di sekitaran Jalancagak Subang itu kemudian nasibnya tak jelas lagi.
Beberapa personel Dinas Indag Agro Provinsi Jawa Barat pada tahun 2003 menyebutkan, faktor kegagalan industri pengalengan nanas di Jalancagak Subang itu, karena ada perbedaan karakteristik buah nanas berikut pasarnya.
Baca Juga: Update Mencari Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Mungkinkah Amelia Dibunuh Tukang Sihir ?
Mengapa demikian, karena ternyata ukuran buah nanas yang dihasilkan di Subang lebih besar dari ukuran kaleng.
Begitu pula dari pasar ekspor, ternyata nanas ukuran besar seperti asal Subang, kalah bersaing dengan nanas-nanas ukuran kecil.
Dalam sebuah kesempatan bersama Dinas Indag Agro Provinsi Jawa Barat ke NTUC Fair Price (korporasi bisnis negara) Singapura tahun 2006, tampak nanas-nanas kecil dengan rasa masam asal Filipina lebih disukai di pasar ekspor.
Dari pembudidayaan nanas di Subang, diketahui dilakukan pada dua jenis tempat, ada yang di lahan pribadi namun ada juga yang numpang di areal perkebunan. ***