"Doa bersama ini adalah aspirasi warga Desa Jalan Cagak, kami dari pemerintahan hanya melaksanakan aspirasi warga saja," ujarnya.
Baca Juga: Megawati Soekarnoputri: Alhamdulillah Saya Dalam Keadaan Sehat Walafiat, Tidak Kurang Sesuatu Apapun
Menurut Kades Jalan Cagak, doa bersama ini tidak hanya diikuti oleh warga Jalan Cagak saja tapi beberapa warga dari desa tetangga juga mengikutinya.
Kades Jalan Cagak, Indra Zaenal Alim mengungkapkan, akibat dari belum terungkapnya pelaku kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Jawa Barat ini, belakangan muncul rasa saling curiga di antara beberapa warga.
Hal lain akibat belum terungkapnya pelaku pembunuhan di Subang, muncul keresahan terkait aura mistis di sekitar rumah tempat kejadian pembunuhan.
"Kenapa harus di sini tempat doa bersamanya, ya itu untuk menetralisir aura mistis yang menjadi keresahan warga. Mudah mudahan dengan doa bersama menjadi hilang," kata Kades.
Pihak desa terus mengingatkan tentang pentingnya siskamling ronda keliling malam supaya ditingkatkan dan jangan mengeluarkan asumsi yang tidak berdasar. Masalah motif pembunuhan serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
Kades Jalan Cagak juga menjelaskan, acara doa bukan maksud untuk melanggar PPKM. Tapi semua murni keinginan warga untuk menghilangkan aura mistis, sehingga ke depannya menjadi biasa lagi tidak terjadi keresahan atau ketakutan.
Seperti diberitakan sebelumnya warga Desa Jalan Cagak Subang dikejutkan dengan kasus pembunuhan ibu dan anak Tuti Suhartini dan Amalia (ibu dan anak) di daerahnya yang terbilang sadis.