Lahan Pertanian di Kabupaten Bandung Diptimalkan untuk Produksi Padi Secara Kontinyu

- 25 Juli 2021, 19:12 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo panen padi di Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Minggu, 25 Juli 2021. Lahan-lahan pertanian di Kabupaten Bandung dioptimalkan, untuk produksi padi kontinyu.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo panen padi di Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Minggu, 25 Juli 2021. Lahan-lahan pertanian di Kabupaten Bandung dioptimalkan, untuk produksi padi kontinyu. /Kementerian Pertanian

DESKJABAR –  Lahan-lahan pertanian di Kabupaten Bandung dioptimalkan untuk menghasilkan produksi padi secara kontinyu, melalui panen langsung tanam.

Produksi dan stok padi nasional mampu diperoleh secara kontinyu walau saat pandemi Covid-19.

Kementerian Pertanian mengoptimalkan lahan-lahan pertanian di Kabupaten Bandung, agar tak ada yang menganggur terlalu lama.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, melakukan panen padi di Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Minggu, 25 Juli 2021.

Baca Juga: Biodata, Profil, dan Agama Natasha Dewanti, Peran Sarah di Ikatan Cinta

Dalam kegiatan ini, Menteri Pertanian mantan Gubernur membuktikan pada masa pandemi Covid-19 ini tengah berlangsung kegiatan tiada hari tanpa tanam dan panen padi, di sejumlah daerah.

Salah satunya, adalah panen lalu penanaman di Kabupaten Bandung sehingga dipastikan stok beras nasional terjamin.

Di seluruh Indonesia tidak ada hari tanpa panen, tidak ada hari tanpa menanam.

“Kita berharap lahan yang ada ini tidak boleh nganggur terlalu lama.  Tidak ada lahan yang nganggur lebih dari satu bulan langsung ditanam, kita kejar air dan hujan yang masih ada," ujar Syahrul Yasin Limpo, usai panen padi di Desa Gajahmekar, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Inilah Sejumlah Selebram Wanita Indonesia Memiliki Payudara Besar yang Aduhai

Menurut dia, setiap pekan dirinya turun bersama jajaran ketemu para gubernur, bupati. Yaitu, menanyakan ketersediaan pangan khususnya beras dalam situasi Covid-19 dan situasi apa pun.

Menteri Pertanian memastikan ketersediaan pangan nasional dalam kondisi aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

Stabilisasi harga

Data yang dikeluarkan BPS dan juga diolah Kementerian Pertanian mencatat, produksi beras pada bulan Juni mencapai 2,59 juta ton ditambah stok yang ada menjadi 10,6 juta ton pada posisi akhir Juni 2021 dan prognosa stok akhir Desember 2021 sebesar 9,6 juta ton.

"Hari ini kita tidak hanya panen tapi sekaligus mengolah disamping tempat panen dan inilah yang diperlihatkan Kabupaten Bandung. Selesai mengolah tidak ada yang menganggur langsung mempersiapkan sekitarnya untuk segera tanam lagi," jelasnya.

Baca Juga: Profil, Biodata Lengkap Park Ji Sung (Jisung) - NCT Dream dan Fakta Menarik Takut Kecoa

Mentan SYL bersama Wakil Bupati Kabupaten Bandung, Sahrul Gunawan panen dengan alat panen Combine Harvester. Selanjutnya, Mentan SYL juga menyerahkan bantuan kepada masing - masing kelompok yakni Kelompok tani Gapoktan Sumber Mukti, Desa Sumbersari, Kelompoktani Mekarsari III Desa Ciherang, Kelompok Tani Gemah Ripah I, Kelompok Tani Mina Mukti Desa Kopo, dan menyerahkan Sarana Pasca Panen Padi Vertical Dryer 1. 027.000.000.- serta bantuan Combine Harvester Besar wilayah Kab. Bandung.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengungkapkan saat ini beberapa wilayah terutama sentra padi di Indonesia tengah memasuki waktu panen seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat dan juga pulau Sulawesi.

"Pertanian adalah sektor yang mampu menunjukkan peningkatan kinerjanya di tengah kondisi Pandemi wabah Covid 19. Memasuki musim panen raya stok beras kita makin meningkat menambah stok yang sebelumnya," sebutnya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Anthony Sinisuka Ginting, Lahir di Cimahi Berdarah Batak Tampil Perdana di Olimpiade

Suwandi mengatakan potensi panen se Kabupaten Bandung Juli ini diprediksi seluas 9.354 ha dengan estimasi produksi 57.195 ton gabah kering giling (GKG). Sedangkan pada Agustus nanti diprediksi panen hingga 11.037 ha dengan estimasi produksi 78.061 ton GKG. Harga rata rata Rp 4.700-/kg gabah kering panen (GKP) dan Rp 5.800/kg GKG.

"Hari ini di sini, hamparan seluas 152 hektar siap dipanen dengan varietas inpari 30 dengan produktivitas sekitar 6,8 ton GKP/ hektar dan harga GKP Rp 4.700/kg. Pada musim panen kita tetap jaga stabilisasi harga dan kita berharap upaya ini sekaligus menambah kesejahteraan petani" tutup Suwandi. ***

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah