Sempat Lampaui 80 Persen, Tingkat Keterisian Tempat Tidur di Rumah Sakit di Bandung Akhirnya Turun

- 11 Juni 2021, 08:16 WIB
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani Apip mengatakan, tingkat BOR Kota Bandung turun dari sebelumnya di atas 80 persen menjadi 78,86 persen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani Apip mengatakan, tingkat BOR Kota Bandung turun dari sebelumnya di atas 80 persen menjadi 78,86 persen. /Prokopim Kota Bandung/Asep Pupu/

DESKJABAR - Sempat melampaui angka 80 persen, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit di Kota Bandung akhirnya turun menjadi 78,86 persen.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19, tetapi tidak perlu panik lantaran sudah ada pedoman penanganannya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani Apip mengatakan hal itu dalam acara Bandung Menjawab di Auditorium Balai Kota Bandung, Kamis, 10 Juni 2021.

Baca Juga: Jangan Lupa Bawa Payung dan Jas Hujan, BMKG: Hujan Guyur Sebagian Besar Wilayah Parahyangan 

Ia menyatakan, Dinkes Kota Bandung sudah berkoordinasi dengan pengelola rumah sakit untuk mengantisipasi tingkat keterisian tempat tidur. Salah satunya, dengan menambah jumlah tempat tidur.

"Per 9 Juni 2021, tempat tidur ditambah 85 tempat tidur di seluruh rumah sakit di Kota Bandung. Hasilnya, BOR berhasil kita tekan di 78,86 persen," tutur Rosye Arosdiani.

Dengan penambahan 85 tempat tidur baru tersebut, terdapat 1.670 tempat tidur di seluruh rumah sakit di Kota Bandung. Sedangkan tingkat keterisian tempat tidur 78,86 persen atau 1.317 tempat tidur.

"Masih ada 353 tempat tidur tersedia di Kota Bandung. Itu juga bisa dimanfaatkan oleh pasien yang berasal dari luar daerah," ujar Rosye Arosdiani.

Baca Juga: Demi Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia, Dinas Kesehatan Kota Bogor Kunjungi Dari Rumah ke Rumah

Ia menjelaskan, tingkat BOR 78,86 persen diakses juga oleh pasien dari luar Kota Bandung. Dari jumlah tersebut, sebesar 56,11 persen penduduk Kota Bandung. Sisanya, 43,89 persen berasal dari luar Kota Bandung.

Ia menyadari, penambahan tempat tidur bukanlah solusi akhir untuk mengatasi pandemi Covid-19. Akan tetapi, langkah ini dalam rangka antisipasi penanganan terhadap kondisi perkembangan sebaran kasus.

"Kita menambah tempat tidur supaya kebutuhan masyarakat untuk tempat tidur di rumah sakit terpenuhi. Tapi kuncinya kita dengan 5M dan 3T dan juga dengan vaksinasi," ucapnya.

Rosye Arosdiani menjelaskan, strategi utama guna melawan pandemi yakni dengan komitmen dan konsistensi pemerintah dalam melakukan Testing, Tracing, dan Treatment (3T).

Baca Juga: Inilah Dua Lokasi SIM Keliling Bandung Jumat 11 Juni 2021

Komitmen tersebut harus didukung oleh kontribusi masyarakat  dengan melaksanakan 5M. Caranya dengan memakai masker secara benar, mencuci  tangan pakai sabun dan air, menjaga jarak aman, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Rosye Arosdiani juga berharap, ada penguatan dan dukungan untuk bisa meningkatkan kualitas layanan rumah sakit di luar Kota Bandung. Dengan begitu penanganan Covid-19 akan semakin baik dengan hadirnya sistem kesehatan daerah yang semakin kuat.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: PROKOPIM Kota Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah