Jalur Kereta Api Padalarang-Cicalengka Dibangun Rel Ganda

- 8 Juni 2021, 19:12 WIB
kereta api di Gadobangkong, dekat Padalarang, Kabupaten Bandung Barat
kereta api di Gadobangkong, dekat Padalarang, Kabupaten Bandung Barat /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR - Jalur kereta api Padalarang-Cicalengka, Jawa Barat, segera memiliki rel ganda, sehingga perjalanan diperhitungkan menjadi lebih cepat. 

Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Jawa Bagian Barat menyatakan pembangunan rel ganda kereta api di wilayah Bandung yakni sepanjang Padalarang-Cicalengka mulai dibangun secara bertahap.

Kepala BTP Wilayah Jawa Bagian Barat Erni Basri, di Bandung, Selasa, 8 Juni 2021, mengatakan saat ini pembangunan baru dilakukan tahap pertama yakni di bagian Haurpugur-Gedebage. Sementara itu pembangunan rel ganda di bagian Kiaracondong-Gedebage ditunda paling lambat awal tahun 2022.

"Kita butuh lahan yang sangat efektif karena kita sudah ada jalur yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Erni, dikutip Antara.

Baca Juga: 38 Santri Sebuah Ponpes di Solo Positif Terpapar Covid-19, Gibran: Akan Kaji Ulang Rencana PTM

Penanganan Kiaracondong

Untuk di kawasan Kiaracondong, menurutnya pihaknya masih melakukan upaya untuk menyiapkan sejumlah lahan yang nantinya akan digunakan untuk rel ganda.

Erni mengatakan ada sekitar 600 bidang tanah yang bakal digunakan untuk rel ganda di kawasan Kiaracondong. Menurutnya pihak Kementerian Perhubungan juga sudah melakukan sosialisasi dengan masyarakat yang mendirikan bangunan di bidang tanah tersebut.

"Pemerintah memberikan dukungan strategis untuk itu. Istilahnya ada kerohiman. Ini aturannya ada dan kami mengawal itu," kata dia.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Kiai Ma’ruf Doakan Wagub Uu Ruzhanul Sembuh Covid 19

Sementara itu Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku memberi dukungan dalam proses pembangunan rel ganda kereta api di sepanjang wilayah Kota Bandung itu.

Oleh karenanya ia meminta kepada BTP Wilayah Jawa Barat untuk terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam mencari solusi terkait dampak sosial yang timbul.

“Bahwa dampak sosial ini harus ada kompensasinya. Mereka sudah ada kebijakannya, untuk koordinasi awal, akan dibuat tim di lapangan antara tim dari perkeretaan api dengan Dinas terkait atau aparat di kewilayahan,” kata Oded. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah