Stasiun Cimekar Bandung, Dahulu Bernama Ciendog, Pernah Terjadi Kecelakaan Kereta Api yang Mengerikan

- 26 April 2021, 17:49 WIB
Rangkaian kereta api terguling di Ciendog selepas Rancaekek, tahun 1924
Rangkaian kereta api terguling di Ciendog selepas Rancaekek, tahun 1924 /Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië 01-04-1924/Koninklijke Bibliotheek Delpher Belanda

DESKJABAR – Diantara para penumpang kereta api lokal Bandung Raya, Jawa Barat, nama Stasiun Cimekar menjadi salah satu perhentian yang banyak naik dan turun penumpang.

Stasiun Cimekar dahulunya hanya sebuah pemberhentian bernama Halte Ciendog. Lokasi Stasiun Cimekar, berada diantara Stasiun Gedebage dengan arah Stasiun Rancaekek.

Sosok jalur kereta api Ciendog atau kini dikenal jalur Stasiun Cimekar, sebenarnya memiliki catatan sejarah terlupakan zaman.

Semasa Stasiun Cimekar masih Halte Ciendog dahulu, pernah terjadi kecelakaan kereta api yang  mengerikan di lokasi ini pada tahun 1924 lalu.

Baca Juga: Stasiun Cimahi, Adalah Stasiun Kereta Api Pertama yang Memiliki WC, SEJARAH JAWA BARAT

Diberitakan suratkabar De Indische terbitan 2 April 1924, kecelakaan rangkaian kereta api Surabaya Express di Ciendog tersebut terjadi pada Maret 1924.

Disebutkan, rangkaian kereta api Surabaya Express itu terguling di jalur Halte Ciendog, akibat ulah sabotase. Rangkaian kereta api naas itu terguling ke sawah, saat perjalanan setelah Stasiun Rancaekek menuju ke Stasiun Gedebage.

Diceritakan, bahwa awal terciumnya terjadi kecelakaan kereta api Surabaya Express di Ciendog itu, berawal dari kegelisahan para penjemput di Stasiun Bandung. Sebab, kereta apinya belum juga tiba, padahal dikabarkan sudah melewati Stasiun Rancaekek.

Salah seorang penumpang dalam rangkaian itu memberi kesaksian, saat dalam gerbongnya tiba-tiba terasa melompat dari rel ketika memasuki Ciendog.

Baca Juga: SEJARAH JAWA BARAT, Bandung ke Ciletuh Sukabumi Nyaris Tersambung Jalur Kereta Api

“Tiba-tiba semuanya terasa berputar, saya pun terhempas dekat jendela. Begitu reda, saya keluar gerbong dan mendengar sejumlah suara erangan kesakitan,” ujarnya.

Penyebab

Sementara sejumlah saksi lainnya, mengatakan, mereka melihat seluruh rangkaian, mulai lokomotif dan sejumlah gerbong lainnya terjungkal di tepi sawah.   

Beberapa saksi mengatakan, situasinya tampak mengerikan. Namun pihak berwenang menyatakan tak ada yang tewas maupun terluka dalam kejadian itu.

Salah seorang teknisi Staats Spoorwegen (perusahaan kereta api negara), V.d. Sluis mengatakan, saat kecelakaan tersebut, rangkaian kereta api Surabaya Express itu dalam kecepatan hampir 75 km/jam.

Baca Juga: Lokomotif CC201, “Si Robot” Penarik Rute KA Lokal Bandung Raya

Menurut masinis kereta bersangkutan, gelagat akan terjadinya kecelakaan tak terasa karena perjalanan terasa mulus. Namun tiba-tiba lokomotifnya keluar dari rel, dan rem pun segera difungsikan.

Saat lokomotifnya terguling, masinis tersebut kemudian terlempar ke sawah lalu tertimbun briket bahan bakar. Saat kejadian, kondisi sawah sedang berwarna hitam pekat.

Pihak polisi dan Staats Spoorwegen segera melakukan penyelidikan, dan kemudian mengetahui penyebab kecelakaan kereta api itu akibat sabotase pada relnya.

Ditemukan telah ada orang dengan sengaja mencabut beberapa baud dan mur pada penahan rel.

Polisi menyimpulkan, sabotase tersebut dilakukan malam harinya, dengan tujuan jahat. ***

 

 

  

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah