Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil : Kita Satu Frekuensi dengan Pusat, Ikut Melarang Mudik

- 9 April 2021, 14:02 WIB
Gubenur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Gubenur Jawa Barat, Ridwan Kamil /Antara

DESKJABAR -  Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya mendukung langkah pemerintah pusat yang melarang mudik Lebaran 2021/1442H. Alasannya, keputusan tersebut merupakan langkah tepat guna meminimalisasi penyebaran virus Covid-19.

"Terkait larangan mudik, kita satu frekuensi dengan pusat. Dulu saat mudik libur natal, tahun baru, kasus corona atau Covid-19 naik," kata Kang Emil sapaan akrabnya, saat menghadiri Festival Ekonomi Keuangan Digital yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat di Pendopo Kabupaten Garut, dilansir Antara, Jumat, 9 April 2021.

Ridwan Kamil menuturkan jika berkaca pada pengalaman sebelumnya dampak dari libur panjang Hari Natal Tahun 2020 dan Perayaan Tahun Baru 2021 mengakibatkan kenaikan kasus virus corona alias Covid-19.

Baca Juga: Siklon Seroja Menjauh, Siklon Tropis Odette Tumbuh Sekitar 780 Kilometer Selatan Barat Daya Cilacap

Oleh karena itu, Kang Emil berharap hal tersebut tidak terulang sehingga mudik lebaran harus dilarang, terlebih saat ini kasus penyebaran COVID-19 menurun sehingga diharapkan mempercepat pemulihan di berbagai bidang kehidupan.

"Alhamdulillah sekarang lagi bagus, kasus lagi turun. Mudik sepakat tahan dulu, sehingga bisa mengendalikan penyebaran," katanya.

Ketika disinggung tentang dampak kebijakan larangan mudik terhadap ekonomi khususnya di desa, Kang Emil tidak memungkiri hal tersebut.

"Untuk keuntungan nanti kita rasakan, ketika virus korona benar-benar hilang. Sekarang ada pengorbanan dulu," kata dia.

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum, Wagub Jabar Resmikan Karedok sebagai Desa Wisata

Sementara itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat (Jabar) menyatakan kebijakan pemerintah pusat yang melarang mudik Lebaran 2021 telah dipikirkan secara matang, termasuk tentang dampak terhadap sektor ekonominya.

"Jadi kami sangat mendukung Pak Gubernur Jabar. Tentunya apa yang sudah diputuskan ini sudah dipikirkan dengan matang walaupun secara jangka pendek ada dampak negatif," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Barat Herawanto.

Dia mengatakan, setiap kebijakan ataupun keputusan pemerintah selalu memiliki dampak alternatif.

"Jika mudik dilarang dampaknya seperti apa, kalau diizinkan seperti apa," ujar Herawanto.

Baca Juga: Razia Mendadak di Penjara Cianjur, Belasan HP Disita lalu Musnahkan untuk Mencegah Masuknya Narkoba

Lebih lanjut ia mengatakan jika mudik lebaran tahun ini diizinkan, kemungkinan transaksi akan meningkat namun yang perlu diperhatikan adalah dampak ikutannya, kasus Covid-19 bisa kembali meningkat.

"Dan jika kitabelajar dari pengalaman lalu (libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru), kasus Covid-19 meningkat. Akibatnya malah lebih parah bagi perekonomian," ujar dia.

Oleh karena itu, kata Herawanto, dalam mengambil kebijakan, jangan pernah hanya melihat dampak jangka pendek sehingga BI Jabar mendukung Gubernur Jabar mengambil keputusan dari perhitungan yang matang.

Walaupun, kata dia, dalam jangka pendek berdampak negatif. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x