Banjir di Karawang, Simak Solusi Rinci Plh Bupati yang Melibatkan Sejumlah Pemda

- 23 Februari 2021, 05:48 WIB
Salah satu tanggul di anak Sungai Citarum jebol yang membuat banjir Karawang meluas, Senin 22 Februari 2021.
Salah satu tanggul di anak Sungai Citarum jebol yang membuat banjir Karawang meluas, Senin 22 Februari 2021. /Twitter/@BNPB_Indonesia/

DESKJABAR - Penanganan banjir di Karawang harus dilakukan dengan sistematis dan terintegrasi, dari daerah hulu dan daerah hilir. Untuk itu, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, hingga kabupaten/kota harus duduk bersama.

Pelaksana Harian Bupati Karawang Acep Jamhuri, menyampaikan solusi penanganan banjir itu, sebagaimana dilansir Antara Senin, 22 Februari 2021 malam.

"Misalnya air Sungai Citarum, alirannya dari Situ Cisanti, kemudian Waduk Saguling, Waduk Cirata dan lebih besar lagi Waduk Jatiluhur, kemudian digelontorkan ke Walahar. Jadi pengelolaanya harus terintegrasi melibatkan sejumlah kabupaten," katanya.

Baca Juga: SIM Keliling Bandung Hari Ini Selasa 23 Februari 2021, Cek Lokasi dan Syaratnya di Sini

Ia mencontohkan Sungai Cibeet yang tidak memiliki waduk yang jika aliran airnya melebihi daya tampung dapat mengakibatkan Sungai Cicangor Tamanmekar dan Cikereteg meluap hingga mengakibatkan banjir.

"Belum lagi perubahan tata ruang di Bekasi. Air yang mengalir ke Cibeet bertemu dengan air Sungai Citarum. Sehingga terjadilah luapan air yang sangat luar biasa yang melimpas ke daratan," tutur Acep Jamhuri.

Oleh karena itu, Acep menganggap, solusi penanggulangan banjir di Karawang harus dilakukan di wilayah hulu. Membuat bendungan di Karawang akan menjadi percuma.

Baca Juga: Sekitar 8.000 Warga Korban Banjir di Bekasi Mengungsi ke 16 Titik, Pangdam dan Kapolda Bagi-bagi Masker

"Bendungan tetap harus dibangun di daerah hulu. Kecuali nanti bendungan di wilayah Cikaranggelam (Cikampek). Karena di Cikaranggelam harus ada sodetan. Kemudian dilakukan normalisasi di Situ Kamojing. Sebelum di Situ Kamojing harus ada situ di sekitar BIC," ujar Acep Jamhuri.

Ia juga menyarankan di Sungai Cilamaya, di wilayah Purwakarta, harus ada embung, atau membuat folder tempat menyimpan atau menampung air untuk sementara waktu, sebelum mengalir ke Sungai Cilamaya.

Acep sudah menyampaikan persoalan dan solusi penanganan banjir tersebut ke pemerintah pusat melalui Kepala BNPB dan Menko Bidang PMK saat kesempatan memantau situasi banjir di wilayah Karawang, Minggu, 21 Februari 2021.

Baca Juga: Rumahnya Kebanjiran Ikan Cupang, Susi Pudjiastuti: Cantik-cantik Semua

Berdasarkan catatan BPBD Karawang, hingga Senin malam, bencana banjir di Karawang mulai berangsur surut. Dari sebelumnya terdapat 15 kecamatan yang dilanda banjir, tersisa tujuh kecamatan yang masih tergenang.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x