Limbah Medis di Bandung Capai 2 Ton Hanya dalam 3 Bulan, Asalnya dari Sini

- 27 Januari 2021, 14:32 WIB
Limbah medis di Bandung melonjak saat pandemi Covid-19
Limbah medis di Bandung melonjak saat pandemi Covid-19 /Antara/Ari Bowo Sucipto/

DESKJABAR – Pandemi Covid-19 membuat volume limbah medis meningkat drastis. Hanya dalam kurun waktu tiga bulan saja, volume limbah medis di Kota Bandung sudah mencapai 2 ton.

Volume sebesar itu berasal dari kurun waktu September hingga November 2020, dengan sumber limbah berasal dari 80 puskesmas yang ada di Kota Bandung dan masyarakat.

Jumlah ini kemungkinan bisa bertambah pada kurun waktu Desember 2020 hingga Januari 2021, mengingat jumlah kasus Covid-19 di Kota Bandung mengalami lonjakan.

Baca Juga: Inilah Sembilan Ruas Jalan Tol yang akan Dilepas oleh Waskita Karya, Tiga Ruas Ada di Jawa Barat

"Di tiga bulan 2020 itu sampah medis ada dua jenis yaitu dari Puskesmas dan masyarakat. Yang terangkut semuanya 2 ton kurang lebih dari 80 Puskesmas dan 30 kecamatan," ujar Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran Limbah B3 dari DLHK Kota Bandung, Jajah Siti Hodijah saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Rabu 27 Januari 2021.

Jajah Siti Hodijah mengemukakan bahwa masyarakat perlu diedukasi soal limbah medis ini, mengingat perlakuan terhadap limbah medis berbeda dengan perlakukan terhadap limbah non-medis.

Mengutip dari PRFM News dengan artikel judul “Limbah Medis di Kota Bandung Capai 2 Ton, Baru dari Hitungan 3 Bulan”, menurut Jajah, volume limbah medis sebanyak 2 ton itu, 1,2 ton di antaranya berasal dari 80 puskesmas di Kota Bandung.

Baca Juga: Angka Stunting di Indonesia Masih Tinggi, Ini Penjelasan Kepala BKKBN

“Sisanya sebanyak 800 kilogram itu berasal dari masyarakat,” tuturnya.

Sedangkan untuk volume sampah tahun ini belum didata kembali oleh pihaknya karena akan dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan agar ada pencatatannya.

Sosialisasi

Disinggung soal penanganan yang dilakukan, ia menuturkan pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui pihak fasilitator yang menjadi petugas lapangan.

"Fasilitator mereka akan kontak ke setiap pasien untuk melakukan tata cara isolasi mandiri di rumah, sikap mereka, tracing mereka, dan lain-lain termasuk cara penanganan sampah Covid," ungkapnya.

Baca Juga: Ini Dua Hal Penting yang Disampaikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Usai Dilantik sebagai Kapolri

Soal cara penanganan sampah medis yang baik, cara pertama adalah memisahkan sampah medis seperti masker dari sampah rumah tangga, kemudian disemprot dengan disinfektan baru dibuang ke tempat sampah khusus yang saat ini baru tersedia di Puskesmas.

Tempat sampah khusus medis itu berwarna kuning, dan kedepannya akan disiapkan juga di rumah-rumah pasien isolasi mandiri.

"Ada tempat sampah kuning di Puskesmas sekarang, dan nanti akan disebarkan ke pasien isoman di rumah, nanti akan diangkut oleh pihak khusus," pungkasnya.***Rizky Perdana/PRFM News

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x