DESKJABAR – Hampir semua wilayah di Kota Tasikmalaya masuk zona merah Covid-19. Hal itu terjadi karena makin banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.
"Tes massal kita sudah banyak. Inilah yang menyebabkan kasus positif meningkat," kata Sekertaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya Ivan Diksan, Kamis, 12 November 2020.
Dikutip dari RRI, data gugus tugas percepatan penanganan virus corona-19 Kota Tasikmalaya, dari 69 kelurahan, hanya 25 kelurahan yang masih aman dari penyebaran virus Corona. Sisanya 44 kelurahan zona merah.
Baca Juga: Kopda Asyari yang Videonya Viral, Ditahan 14 Hari
Ivan menjelaskan, penyebaran Covid yang masih terjadi. Test massal yang gencar dilakukan banyak menemukan kasus positif ditengah masyarakat.
Ivan mengingatkan, warga harus tetap waspada, dan jangan beranggapan bahwa Covid tidak ada.
"Kami melihat warga sudah banyak melanggar protokol kesehatan. Ingat, Covid itu nyata," katanya.
Sementara itu data gugus tugas per tanggal 12 November 2020, jumlah kasus aktif di Kota Tasikmalaya, mencapai 131 kasus.
Baca Juga: Terkesan Penampilan Donny Van de Beek, Fans MU Tuntut Slskjaer. Inilah Tuntutannya
Sepekan lalu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Uus Supangat menyatakan, angka kematian akibat Covid-19 di Kota Tasikmalaya, mencapai 3 persen.
Angka ini rendah, dibanding angka kematian sebelumnya, yang mencapai 6 persen.
"Dari total probable dan terkonfirmasi angka kematian, sebanyak 28 orang. Akumulasi sebanyak 445 kasus," kata Uus kepada RRI, Sabtu , 7 November 2020.
Baca Juga: Empat Jam Lebih, Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih Diperiksa KPK Sebagai Saksi
Tingkat pemahaman dalam penanganan pasien Covid yang meningkat, lanjut Uus, menjadi faktor penyebab angka kematian menurun.
"Tenaga medis sudah semakin paham menangani pasien Covid," ucap Uus.
Ia berharap, kedepan angka kematian akibat Covid-19 di Kota Tasikmalaya, dapat terus ditekan. "Mudah- mudahan kedepan dapat terus ditekan," harapnya.***