Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Wisata Populer Dulu Namanya Curug Cimahi

18 Februari 2024, 19:03 WIB
Keindahan Curug Pelangi yang ada di Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung, foto diambil Minggu 18 Februari 20224 /Dicky Harisman/DeskJabar

DESKJABAR – Curug atau dalam bahasa Indonesia berarti  air terjun, selalu memiliki pesonanya tersendiri, tak heran jika banyak wisatawan yang datang menghabiskan waktu libur bersama keluarga untuk datang ke curug.

Curug biasanya berada dipinggir hutan, maka hampir bisa dipastikan setiap curug punya panorama alam berupa hutan atau bebukitan yang membuatnya banyak diburu wisatawan maupun penghobi fotografi.

Seperti Curug Pelangi yang ada di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat, memiliki pesona alam yang begitu luar biasa.  Tempat ini sebenarnya lebih dikenal dengan nama Curug Cimahi, sampai kemudian diganti namanya menjadi Curug Pelangi.

Baca Juga: Ada Pohon Kiara di Bandung Barat Pernah Ramai Jadi Pesugihan Caleg, Begini Kondisi pada Pemilu 2024

Begini suasananya 

Banyak wisatawan yang sengaja datang ke Curug Pelangi, dimana penamaannya karena tampilannya. Percikan air yang jatuh dari air terjun tersapu angin gunung hingga proses ini menyebabkan warna air dan pantulan bebukitan yang berlapis-lapis seperti pelangi.

Wisatawan yang datang ke Curug Pelangi menurut salah satu Staf  yang ditemui DeskJabar.com pada Minggu  18 Februari 2024 biasanya banyak yang datang ke Curug Pelangi pada akhir pekan.

Namun pada liburan panjang wisatawan berkunjung  hampir di setiap hari, mereka biasanya bermain di sungai yang airnya  jernih  dan tidak terlalu dalam. Selain itu wisatawan juga memanfaatkan alam disekitar Curug Pelangi untuk berselfi foto.

Menurut Dadan tiket untuk bisa menikmati pesona curug dengan ketinggian  72 meter itu sebesar Rp 20.000 pada hari biasa dan akhir pekan.

Baca Juga: Petani Sawit di Bandung Barat Bingung Jual Hasil Panen, Nasib Perkebunan Rakyat

Banyak monyet

Di area hutan yang masih pekat ini masih hidup dengan bebas ratusan monyet yang terdiri dari tiga kelompok.

Para monyet ini menurut Dadan memiliki jam untuk turun dari hutan yang ada di sebelah kanan Curug Pelangi. “Mereka punya kebiasaan turun pada pagi hari sekitar pukul 06.00 sampai pukul 07.00, kemudian datang lagi pada siang hari sekitar pukul 13.00 WIB,” tambah Dadan.

Menurutnya para monyet yang berkeliaran sekitar Curug Pelangi relatif bukan monyet liar karena punya persediaan makanannya di hutan, sambil tetap menghimbau kepada pengunjung untuk tidak membawa makanan secara mencolok.

Untuk bisa menikmati keindahan Curug Pelangi dari dekat, wisatawan terlebih dahulu harus jalan kaki menuruni sekitar 587 anak tangga yang sudah dilengkapi dengan pagar pengaman.

Dibutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk turun dan sampai di depan curug dan waktu sekitar 30 menitan untuk kembali pulang sampai pintu masuk.

Namun semua itu akan terbayar jika kita sudah berada di depan curug, untuk mengakses Curug Pelangi bisa dicapai melalui Jalan Setiabudi, Cimahi dan Cihanjuang. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler