Wisata Kebun Teh di Jawa Barat Jarang Dikunjungi Orang Amerika, Ini Penyebabnya

24 Januari 2024, 08:57 WIB
Kawasan kebun teh di perkebunan teh Malabar, Pangalengan, Kabupaten Bandung, yang juga menjadi kawasan wisata. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Usaha wisata kebun teh di Jawa Barat, menjadi salah satu bisnis untuk menambah pemasukan dari usaha perkebunan teh di Indonesia. Sebagian perkebunan teh di Jawa Barat dikunjungi turis Eropa, terutama penggemar teh bernilai historis dan cita rasa.

Di Jawa Barat, unit-unit kebun teh yang dijadikan bisnis wisata, kebanyakan perkebunan teh milik PTPN I Regional 2 (eks PTPN VIII). Untuk swasta, hanya sedikit dijadikan bisnis wisata karena umumnya relatif dikelola sesuai fungsi produksi teh, sedangkan kebun-kebun teh rakyat mulai banyak jadi wisata.

Para orang wisata ke kebun teh, diketahui kebanyakan adalah orang-orang lokal Indonesia. Namun cukup banyak pula orang asing, misalnya dari Eropa dan Timur Tengah, yang menikmati indahnya kawasan perkebunan teh di Puncak Bogor dan Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Perkebunan Teh, Menyusut di Indonesia Tapi Berkembang di Amerika dan Eropa

Tetapi ada hal menggelitik, diantara kalangan turis asing yang wisata ke kebun teh, ternyata minim ada orang Amerika. Ada dugaan penyebab, mengapa orang-orang Amerika jarang wisata ke kebun teh di Indonesia, termasuk Jawa Barat, walau mereka juga berwisata ke negara ini.

Sejauh ini, para wisatawan Eropa yang berkunjung ke kebun teh di Jawa Barat, tampak masih sedikit. Tetapi turis asal Eropa kebanyakan asal Belanda, karena secara historis dahulu umumnya perkebunan teh berasal didirikan zaman kolonial Belanda.

Soal apakah orang-orang Amerika suka berkunjung, Manajer Agrowisata PTPN I Regional 2 (eks PTPN VIII), M Reza PDP, yang dikonfirmasi belum memberikan informasi gambaran.

 Baca Juga: Belum Dapat Pupuk Bersubsidi 2024, Petani Teh Jawa Barat Kesulitan Pulihkan Perkebunan Rakyat

Minat orang Amerika pada kebun teh

Dikutip dari laman organisasi Kill Green Amerika Serikat, menyebutkan, di negara itu kini terdapat 15 kebun teh, dimana 13 diantaranya berada di daratan negara itu, Unit-unit kebun teh di Amerika Serikat, tersebar dari pantai timur sampai ke barat, serta satu lagi ada di kepulauan Hawaii.

Yang menarik, pada  promosi di perkebunan teh Charleston Amerika Serikat, ada plang bertuliskan yang inti artinya, “Wisata ke kebun teh tidak perlu jauh-jauh, di sini juga ada. Ngapain jauh-jauh ke Indonesia ? Di Amerika juga banyak,” begitulah kira-kira.

Pada plang itu, mencantumkan plang sejumlah negara lokasi perkebunan teh, yaitu Cina, Kenya, India, Srilanka, Turki, Argentina, Jepang, dan Indonesia (ditulis paling bawah), dengan tercantum jarak masing-masing ribuan mil dari Amerika.

Wisata di perkebunan teh Charleston Amerika Serikat. YouTube Flour, Eggs and Yeast

Ada pun unit perkebunan teh yang tertua dan terbesar di Amerika, adalah Charleston Tea Plantation, yang berada di Pulau Madmalow, pantai timur Amerika, di pinggiran Kota Charleston. Di Amerika, tanaman teh mulai ditanam pada tahun 1888 s.d 1915, oleh Dr Charles Sheperd.

Menurut pemilik perkebunan teh Charleston, William Barclay Hall, perkebunan teh Charleston dibangun tahun 1963 dan menjadi besar sejak tahun 1987. Bahkan, perkebunan teh Charleston juga dijadikan usaha agrowisata sebagai penarik orang minum teh pada lokasi itu.

Baca Juga: Di Purwakarta, Nasib Perkebunan Teh Rakyat Tergeser Usaha Peternakan Ayam

 

 

Bahkan, di negara bagian California (bagian barat Amerika Serikat), ada nursery yang menjual bibit tanaman teh dalam pot plastik. Rupanya, bibit tanaman teh termasuk tanaman yang digandrungi di Amerika Serikat.

Dalam sejumlah tayangan YouTube, ada sejumlah warga Amerika Serikat dengan bangga menunjukan mereka punya tanaman teh pada pekarangan rumah. Bahkan, mereka membuat sendiri minuman teh dengan memetik sendiri di pekarangan rumah. ***

 

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler