DESKJABAR - Wali kota Bogor, Bima Arya Sugiarto didampingi jajaran OPD, Direksi Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) kota Bogor serta peserta Project 100 meninjau 5 pasar tradisional di kota Bogor belum lama ini.
Ditengah guyuran hujan Bima Arya beserta rombongan terus mengunjungi satu pasar ke pasar lainnya di kota Bogor, dengan menggunakan jas hujan dan payung.
Dari lima pasar tradisional yang dikunjungi Bima Arya salah satunya Blok F Pasar Kebon Kembang Bogor, lalu dua pasar yang sedang direvitalisasi, yakni pasar Jambu Dua dan Pasar Sukasari.
Progres Pembangunan Pasar Jambu Dua dan Sukasari
Saat mengunjungi Pasar Jambu Dua, Bima apresiasi revitalisasi pembangunan pasar tersebut yang sudah mencapai 73 persen, pasar ini menurut dia dapat menampung 1.141 kios/los untuk para pedagang existing pedagang Pasar Jambu Dua dan Pasar Bogor.
Sementara revitalisasi Pasar Sukasari progresnya sudah mencapai 57 persen, dan bisa menampung 540 unit kios/los. Pasar ini dilengkapi dengan rooftop untuk gerai kuliner dan fasilitas olahraga.
Target Pasar Hingga Tahun 2025
Pemerintah kota (Pemkot) Bogor, lanjut Bima menargetkan hingga tahun 2025, ada 11 dari total 14 pasar yang direvitalisasi, selain Pasar Jambu Dua dan Sukasari.
Pemkot Bogor jelas Bima, akan segera merevitalisasi Pasar Bogor tahun ini, untuk ditata supaya nggak lagi jadi titik kumuh dan kepadatan di pusat kota.
"Saya titip ke kontraktor pastikan kualitas bangunan, dan @pasarpakuanjaya pastikan pengelolaannya profesional, harga sewa tidak memberatkan pedagang," tegasnya.
Februari 2024 Lounching
Sementara itu, Direktur PT Bogor Artha Makmur (BAM) MH Agnes mengatakan progres pembangunan selama 18 bulan atau dari hari ini (jumat-red) hingga Desember 2024, terhitung dari mulai ground breaking sudah berjalan 6 bulan membangun dan telah mencapai 73 persen.
"Target kami Februari 2024 selesai, karena target ini sudah 89 persen dan bisa lounching. Namun pedagang minta pindah setelah lebaran Idul Fitri 2024. Dan kami akan terus percepat pembangunannya, karena pedagang juga kasihan kalau lama-lama di penampungan," ungkap Agnes.
Selanjutnya Agnes menyebut, para pedagang eksisting harus segera pindah karena ini pasar yang mumpuni, pedagang pastinya memilih di tempat yang bagus, begitu juga dengan konsumen akan mencari tempat yang bagus dan bersih.
"Harapan saya Februari 2024 pedagang Pasar Jambu Dua pindah ke dalam. Hingga saat ini yang sudah booking kios sebanyak 400 berasal dari pedagang Jambu Dua dan Pasar Bogor,".
"Mereka baru booking saja," tegas Agnes.
Pihaknya berharap pedagang pasar Jambu Dua dan Pasar Bogor segera booking dan melakukan pendaftaran. Karena dengan 1.141 los/kios cukup untuk menampung pedang Pasar Jambu Dua dan Pasar Bogor.
"Kami memberikan deadline di Februari harus segera daftar, karena peminat dari luar juga sudah banyak mau daftar, tapi kami prioritaskan dulu pedagang eksisting dari pasar jambu dua dan pasar Bogor," ujarnya.
Booking Fee Tidak Memberatkan
Harga booking fee kios/los di Pasar Jambu Dua ungkap Agnes tidak memberatkan pedagang, misalkan pedagang ada uang Rp 2,5 juta untuk booking sudah bisa mengambil kios/los di pasar Jambu Dua. Dan langsung sudah atas nama pribadi yang mendaftar.
Baca Juga: PT Hung-A Indonesia di Bekasi Jawa Barat Gulung Tikar, 1500 Karyawan di PHK, Inilah Penyebabnya !
KUR Perbankan
Untuk meringankan para pedagang, pihaknya juga telah bekerja sama dengan 6 perbankan di kota Bogor, yang dapat melayani para pedagang melalu Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Bebas Banjir
Ketika disinggung masalh banjir oleh Bima Arya, Agnes mengatakan isnya Allah tidak ada banjir, karena sebulan yang lalu ada hujan sangat deras, tidak ada air yang masuk ke pasar.
"Insya Allah aman, pada saat hujan deras bulan lalu, alhamdulillah tidak air yang masuk ke dalam pasar,"tandasnya.***